Menjawab Rendahnya Literasi Siswa dengan Digitalisasi Pembelajaran

INDOPOSCO.ID – Program digitalisasi pembelajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjawab tantangan pendidikan. Dari tantangan rendahnya capaian literasi hingga learning loss akibat pandemi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dikdasmen), Gogot Suharwoto dalam keterangan, Rabu (17/9/2025).
Program digitalisasi pembelajaran, menurutnya, lahir bukan semata karena tren teknologi, tapi agar anak-anak terbiasa dengan keterampilan abad 21.
Lebih jauh ia mengungkapkan, dasar hukum penguatan program ini tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 yang menekankan revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, hingga implementasi digitalisasi pembelajaran.
Presiden sendiri, lanjutnya, menegaskan komitmen tersebut dalam pidato Hari Guru Nasional 2024 serta Hari Pendidikan Nasional 2025 dengan menargetkan setiap sekolah memperoleh perangkat Papan Interaktif Pintar (smartboard) yang disebut Interactive Flat Panel (IFP) untuk menunjang proses belajar.
Papan interaktif ini, masih ujar dia, mulai didistribusikan ke sejumlah wilayah. Tahap 1 ditujukan untuk sekolah-sekolah di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Adapun untuk wilayah lainnya, proses distribusi akan dilakukan pada tahap berikutnya.
“Anak-anak dapat memutar model jantung, memperbesar, memperkecil, dan menjawab soal interaktif di layar. Semua ini membuat pembelajaran lebih mudah dipahami sekaligus menyenangkan,” ungkap Gogot.
Digitalisasi Pembelajaran ini tidak hanya berupa perangkat, tetapi juga konten pembelajaran interaktif. Selain itu juga bimbingan teknis bagi guru, agar mampu merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
“Ini satu paket. Tidak cukup hanya alat tanpa konten, atau konten tanpa pendampingan. Semuanya terintegrasi,” ujarnya. (nas)