Nusantara

Tingkatkan Ekonomi Daerah, Papua Pegunungan Programkan Konektivitas Festival Budaya

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) setempat memprogramkan konektivitas festival budaya delapan kabupaten guna meningkatkan perekonomian daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapperida Papeg Marthen Kogoya di Wamena, Minggu (10/8/2025) mengatakan, pihaknya ke depan akan melakukan konektivitas festival budaya di delapan kabupaten secara optimal.

“Sejauh ini kami selalu mendukung Festival Budaya Lembah Baliem atau FBLB setiap tahunnya setelah provinsi ini terbentuk. Selain itu juga memberikan dukungan terhadap festival budaya di tujuh kabupaten lain seperti di Lanny Jaya adalah Festival Lanny,” katanya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, untuk meningkatkan konektivitas festival budaya delapan kabupaten maka pihaknya akan berkomunikasi dengan pimpinan daerah dan organisasi perangkat daerah atau OPD teknis delapan kabupaten.

“Tahun depan (2026) kami sudah punya pengembangan potensi wisata yang ada di delapan kabupaten Papua Pegunungan sehingga pengaturannya bisa lebih optimal,” katanya.

Contoh sederhana nya setiap wisatawan baik asing maupun lokal yang datang untuk menyaksikan festival budaya di Wamena, setelah itu lanjut ke Lanny Jaya, Tolikara dan seterusnya, tambahnya.

Dia menjelaskan, mengapa konektivitas perlu dioptimalkan dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD baik provinsi maupun delapan kabupaten.

“Bayangkan kalau wisatawan mancanegara datang menyaksikan FBLB, habis itu dia lanjut menyaksikan Festival Lanny dan festival lainnya di enam kabupaten lain maka uang akan banyak berputar di Papua Pegunungan dan masyarakat akan memperoleh manfaat dari itu,” katanya.

Dia menambahkan, budaya Lanny contohnya hampir mirip-mirip tetapi tentu berbeda seperti budaya Lanny Barat meliputi Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah agak sama budayanya termasuk aksesoris yang dipakai, serta budaya lembah Wamena itu memiliki ciri khas tersendiri.

Sementara budaya Yali dan Ngalum dan lain-lain di Papua Pegunungan memang berbeda dan lebih unik lagi, tetapi kalau dikemas secara baik maka akan mendapatkan manfaat terutama jumlah kunjungan wisatawan asing maupun lokal yang banyak ke daerah ini.

“Sesuai visi misi bapak gubernur dan wakil gubernur ke depan potensi wisata di Papua Pegunungan harus lebih dioptimalkan sehingga dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat di delapan kabupaten,” katanya.

Kunjungan wisatawan asing maupun lokal akan meningkatkan pendapatan dari hasil pengelolaan wisata budaya, serta penjualan aksesoris dan cenderamata asli daerah setempat. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button