Masuk Daerah Miskin Ekstrem, Bupati Purworejo Ajak Diaspora Bangun Daerah Asal

INDOPOSCO.ID – Perkumpulan Keluarga Besar Purworejo (Pakuwojo) menyelenggarakan Sarasehan di Jakarta. Pada kegiatan yang mengusung tema “Sinergi Diaspora Purworejo Memperkuat Jati Diri Daerah Menuju Pembangunan Berkelanjutan” sejumlah kerjasama telah disepakati antara Pakuwojo dengan Perusahaan-perusahaan yang dimiliki Pengusaha asal Purworejo.
Ketua Pelaksana Sarasehan Ronald FR Suprapto menuturkan, Diaspora Purworejo memiliki visi dan semangat untuk membangun Purworejo.
“Kami harapkan melalui sarasehan ini bisa dirumuskan kebijakan yang optimal dan strategis bisa dilakukan dengan cepat untuk berkontribusi terhadap pembangunan warga Purworejo,” ujar Ronald saat Sarasehan Pakuwojo di Hotel Oakwood Taman Mini Jakarta, Sabtu (26/7/2025) malam.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Pakuwojo Rendra Kusuma Wijaya. Rendra mengatakan, Diaspora asal Purworejo ingin berkontribusi dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo pada pembangunan warga baik di Purworejo maupun perantauan. “Kami sangat inklusif dan komunikatif dalam bekerjasama untuk berkontribusi pada pembangunan Purworejo,” ujar Rendra.
Ia menyebut, sejumlah program skala prioritas Bursa Kerja dan Bursa Karya yang akan dijalankan mulai 2025. Sehingga bisa membantu para wirausaha dan pekerja asal dan di Purworejo untuk lebih maju dan mandiri. Khusus mendukung program Pertanian, menurutnya, Pakuwojo akan bekerjasama dengan DGW Grup sebagai produsen pupuk skala nasional untuk bisa meningkatkan produktifitas hasil pertanian di Purworejo.
Ia menambahkan, Pakuwojo sedang melakukan pemetaan potensi yang dimiliki warga Purworejo. Agar dengan hasil analisa tersebut, Pakuwojo bisa lebih aktif dan tepat sasaran berperan dalam pembangunan warga Purworejo. “Mulai 2025 ini kami akan fokus pada kerja, baik itu menyasar warga Purworejo di perantauan maupun di kampung halaman,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti mengapresiasi acara Sarasehan Pakuwojo ini. Sebab bisa menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk kecintaan pada daerah. Dalam acara ini beliau juga menghimbau agar warga yang sudah sukses di perantauan bisa kembali dan memperhatikan berkontribusi untuk pembangunan kampung halaman.
“Purworejo masuk daerah miskin ekstrem dengan jumlah pengangguran yang cukup tinggi. Untuk itu kami siap membuka ruang bagi Investor agar bisa berinvestasi dan berkolaborasi dengan Pemkab agar bisa tercipta banyak lapangan kerja dan pembangunan ekonomi Purworejo yang lebih baik” ungkap Yuli.
Ia mendukung kerja sama konkret yang bisa terlaksana dengan cepat yang berkonsentrasi pada 4 bidang yakni sektor pertanian, industri, perdagangan dan pariwisata. Untuk mendukung sinergitas Pemkab Kabupaten dengan Komunitas-komunitas Perantauan dan Pakuwojo akan dibentuk Pokja bersama antara Pakuwojo dengan tim dari Pemkab.
“Pokja ini untuk merumuskan program real dan terukur yang bisa di eksekusi dengan cepat dan berdampak baik. Harapannya dengan program itu bisa mempercepat mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan ekonomi di Purworejo,” ungkapnya.
Ia menegaskan juga, ada sejumlah tantangan pembangunan dihadapi Pemerintah Kabupaten Purworejo. Salah satunya hilirisasi untuk sektor Pertanian yang masih minim serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) belum go internasional.
“Penetapan program Pemkab dalam waktu singkat adalah percepatan pembangunan ekonomi yang fokus pada angka pengangguran dan menncari solusi UMKM yang terkendala dengan modal usaha,” ujarnya.
Sementara itu, Founder dan Komisaris Utama Emoney GDCPay Rocky Tanumihardjo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan teknologi yang akan menghubungkan pelaku UMKM di Purworejo dan perantauan dengan banyak lembaga jasa keuangan. Sehingga akan lebih memudahkan proses transaksi, pencarian modal kerja dan perluasan pasar.
“Misal untuk transaksi QRIS biasanya pencairan akan butuh waktu H + 1 (1 hari kerja). Tapi dengan teknologi kami UMKM bisa mencairkan hari itu juga. Sehingga akan membantu di perputaran modal usaha,” katanya.
Selain itu, masih ujarnya, GDCPay juga sedang menyiapkan Marketplace dan kemudahan akses keuangan bagi pelaku UMKM di Purworejo. Harapannya bisa meningkatkan omset dan penjualan. “Kami bantu pemasaran produk UMKM di daerah secara online, harapannya bisa meningkatkan omset UMKM di Purworejo dan warganya di perantauan,” katanya.
Sebelumnya, Guru Besar dan Dekan Fisip UI Prof. DR. Semiarto Aji Purwanto mengatakan, perubahan budaya dan perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan disorientasi identitas pada generasi muda Purworejo. Untuk itu pentingnya penguatan jati diri lokal sambil menyerap nilai-nilai positif dari kemajuan teknologi.
“Potensi diaspora Purworejo yang masih kuat terhadap nilai-nilai daerah asal bisa di optimalisasi dan mobilisasi. Sektor pariwisata harus menjadi alat perekat sosial dan budaya bukan untuk sekedar dijual,” ujarnya.
Ia menambahkan ada sesuatu yang tidak pas pada kondisi masyarakat Purworejo. Di satu sisi tingkat pembangunan manusia di Purworejo tinggi, namun angka kemiskinan ekstrem dan pengangguran juga masih tinggi.
Hal senada diungkapkan Presiden Akademi Kecerdasan Buatan Indonesia Bari Arijono. Ia menuturkan, peran AI (artificial intelegence) sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Pasalnya, keberadaan AI memberikan analisis dan masukan yang mendekati akurat dan dari berbagai sisi, kendati manusia tetap harus menjadi kontrol penuh atas hasil AI tersebut.
“Kami juga akan menjadikan Purworejo sebagai pilot project untuk pengelolaan sampah tanpa adanya pembakaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, AI bukan kompetitor manusia, tetapi alat bantu yang semakin memperkuat budaya lokal. Untuk itu, kemajuan teknologi harus menjadi alat pelestari budaya. Seperti musik daerah kini bisa viral berkat media sosial. “Budaya Purworejo harus bertumpu pada nilai-nilai dan kearifan lokal, bukan semata-mata pada teknologi saja” ucapnya. (nas)