Nusantara

PDC Dukung Kemandirian Pesantren di Indramayu lewat Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif

INDOPOSCO.ID – PT Patra Drilling Contractor (PDC) menyelenggarakan program Tempesantren di Pondok Pesantren Tarbiyatul Ath’fal, Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Langkah ini dilakukan untuk mendukung kemandirian pesantren melalui usaha ekonomi produktif. Ini diimplementasikan melalui revitalisasi rumah produksi tempe dan pelatihan teknis produksi tempe higienis dan manajemen usaha.

Corporate Secretary PDC, Ani Aryani mengatakan hal ini penting mengingat Pesantren merupakan bagian dalam pembangunan masyarakat dan negeri.

“Oleh karena itu, PDC mendorong pengembangan usaha ekonomi produktif untuk terwujudnya pesantren yang mandiri, berdaya dan memberdayakan,” kata dia, dalam keterangannya, dikutip, Rabu (25/6/2025).

Tempesantren diinisiasi PDC disesuaikan dengan unit bisnis yang sudah dijalankan Pondok Pesantren Tarbiyatul Ath’fal. Usaha produksi tempe tersebut dijalankan secara sederhana, tanpa bantuan dari pihak manapun, termasuk dari pemerintah.

“Rumah produksi tempe yang dikelola Pesantren Tarbiyatul Ath’fal mengalami keterbatasan dari segi fasilitas, higienitas dan kapasitas produksi. Produksi tempenya bahkan belum bersertifikat halal,” ungkapnya.

Ani menjelaskan, program ini diawali revitalisasi rumah produksi tempe yang sudah tidak layak lagi untuk usaha, termasuk pembangunan instalasi air bersih dan sistem sanitasi dasar.

Setelahnya akan dilanjutkan dengan pelatihan teknis produksi tempe higienis dan manajemen usaha, salah satunya untuk mendapatkan sertifikat halal.

Public Relation Asisstant PDC, Harun mengungkapkan, target program Tempesantren adalah pesantren bisa meningkatkan pendapatan dari produksi tempe, yang selama ini menjadi sumber utama dana operasionalnya.

“Sebagai mitra binaan PDC, Pesantren Tarbiyatul Ath’fal nantinya bisa menyalurkan hasil produksi tempenya ke unit usaha FLS (Food and Lodging Services) PDC di wilayah Indramayu dan sekitarnya,” ujarnya.

Namun, sebelum sampai kr tahap ini, terlebih dahulu produksi tempe tersebut harus memenuhi persyaratan dan lolos quality control (QC) pihak PDC, serta telah mendapat sertifikat halal.

“Produksi tempe Pesantren Tarbiyatul Ath’fal tersebut akan diberikan label dan branding PDC sebagai tanda mitra binaan PDC. Tentunya jika telah memenuhi syarat dan ketentuan dari perusahaan,” ucap Harun.

Dilaksanakan mulai akhir Mei 2025, program Tempesantren diestimasi akan berlangsung selama empat bulan. Di akhir kegiatan, program akan dievaluasi untuk memastikan keberhasilan atau perlunya inovasi dan perbaikan.

“Harapannya, Pesantren dapat membangun dan mengembangkan unit bisnisnya sesuai rencana yang telah disusun. Termasuk dapat mewujudkan pesantren yang mandiri, berdaya dan memberdayakan,” pungkasnya. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button