Nusantara

Mulyadi Jayabaya Kecam Aksi Premanisme terhadap Investor China di Cilegon

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Pusat, Mulyadi Jayabaya, menyesalkan tindakan sejumlah Ormas yang memeras calon investor yang akan berinvestasi di Cilegon. Menurut Jayabaya, tindakan itu memalukan dan merusak iklim investasi di tanah air.

“Saya sangat menyesalkan kejadian itu, Presiden Prabowo sudah berjuang keras meyakinkan para investor supaya menanam modal di Indonesia, tetapi malah dirusak oleh para oknum ini. Hal ini jelas merusak usaha pemerintah dalam meyakinkan dunia bahwa Indoensia aman dalam berinvestasi,” kata Jayabaya kesal, Selasa (13/05/2025).

Pria yang juga tokoh masyarakat Banten ini meminta organisasi yang menaungi para terduga pelaku pemerasan investor untuk segera diberi sanksi organisasi yang tegas. Hal itu penting untuk memulihkan citra investasi di Indonesia.

“Sekali lagi saya mengecam aksi premanisme investasi ini, ini sungguh melanggar aturan dan harus ditindak tegas. Pemerintah sudah berupaya keras menjaga iklim investasi kondusif tetapi malah dirusak oleh oknum-oknum ini,” tegasnya.

Seperti diketahui, viral video yang memperlihatkan oknum Kadin Cilegon dan beberapa ormas yang ada di Kota Cilegon tengah berdialog dengan perwakilan perusahaan kontraktor asal China, Chengda Engineering Co yang akan menggarap proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.

Dalam video viral yang yang diunggah akun TikTok Fakta Banten, tampak oknum Kadin Cilegon dan sejumlah ormas setempat meminta jatah proyek pembangunan Chandra Aasri Alkali di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Berdasarkan tayangan video viral video diawali dengan seorang penerjemah yang memberitahu Kadin Cilegon dan ormas yang menemui perwakilan Chengda Engineering Co untuk meminta dilibatkan dalam proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.

Dalam pertemuan tersebut, Oknum Kadin Cilegon mengungkapkan sudah beberapa kali pertemuan dilakukan dengan Chengda Engineering Co namun tak ada kesepakatan yang terealisasi.

Oknum itu kembali menegaskan meminta untuk diberikan porsi proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.

“Tanpa Ada lelang, porsinya harus jelas tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin (atau) Rp3 triliun untuk Kadin tanpa ada lelang bagi,” katanya dengan nada keras. (yas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button