Nusantara

Tokoh Agama Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Masalah di Wilayah Papua

INDOPOSCO.ID – Sekretaris bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (Sekber LSM) meminta semua pihak, terutama anak muda Papua agar tidak mudah terprovokasi isu – isu HAM yang sering dilempar dan dilakukan kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka secara masif demi mendapat simpatik dan dukungan.

Hal tersebut disampaikan setelah adanya beberapa insiden penembakan dan penyerangan terhadap masyarakat sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang belum lama ini terjadi berbagai wilayah Papua.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sekber LSM Papua Peduli Kemanusiaan Pendeta Benny Narahan menekankan, tindakan buruk tidak boleh dibalas dengan tindakan serupa. Meski ia menyadari, kemarahan dirasakan masyarakat karena yang menjadi korban penyerangan itu para guru dan nakes.

“Emosi boleh tapi jangan sampai emosi mengendalikan kita. Harus kita yang mengendalikan emosi. Jangan sampai kejahatan dibalas dengan kejahatan,” kata Benny dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Ia meyakini, aparat kepolisian bakal mengungkap kasus penyerangan oleh para KKB ini mengingat yang pelaku lakukan jelas melanggar hak asasi manusia. “Saya yakin sebenarnya kasus di Papua ini bisa diselesaikan dan tidak susah,” ujar Benny.

Benny menegaskan, tindakan yang dilakukan KKB di Kabupaten Yahukimo tentu melanggar hak asasi manusia. Apalagi, korbannya adalah guru dari luar Papua yang memutuskan mengabdi di pedalaman Papua demi mengajar generasi muda. “Apapun alasannya, tindakan mereka itu sangat melanggar HAM,” kecamnya.

Di sisi lain, ia meminta para pemuka agama di Papua untuk terus menyuarakan pesan-pesan perdamaian agar situasi di Papua kembali kondusif.

“Kepada para pendeta khotbah agar terus menyampaikan hukum kasih bukan hukum rimba. Kasih pandangan yang baik, jangan kita terhanyut dan terdiam dan bisu untuk menyuarakan kebenaran,” jelas Benny.

Pemerintah diharapkan mampu membuka dialog dengan warga dan tokoh masyarakat di Papua, sebagai salah satu upaya menghentikan konflik. “Harapan kedepan agar pemerintah pusat mau mengajak dan buka ruang dialog dgn masyarakat Papua lebih banyak,” imbuh Benny. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button