Nusantara

BKSDA Maluku Sita Burung Paruh Bengkok yang Dibawa Penumpang

Ia mengaku, pelaku tersebut kemudian diberikan pembinaan terkait aturan yang berlaku dan dengan sukarela penumpang tersebut menyerahkan burung itu.

Kemudian burung dibawa langsung ke Pusat Konservasi Maluku di Kebun Cengkih Ambon dan langsung diserahkan kepada Petugas Perawat Burung (animal keeper) untuk diamankan dan dikarantinakan sebelum dilepaskiarkan ke Habitatnya. “Dari hasil pengamatan diketahui burung tersebut dalam keadaan sehat,” ucap Seto.

Ia berharap, bagi masyarakat yang menemukan kasus penyeludupan satwa segera dilaporkan ke pihak yang berwenang, baik di BKSDA maupun kepolisian.

“Kita terbuka kepada masyarakat, apabila ada penyerahan maupun laporan akan kita terima. Ini juga biar bisa kita nikmati TSL tersebut di masa kini maupun masa yang akan datang,” katanya.

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bahwa, Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup(Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp100 juta (Pasal 40 ayat (2)). (bro)

Laman sebelumnya 1 2
mgid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button