Lapas Perempuan Manokwari Lakukan Pembinaan Kemandirian Pada 53 Warga Binaan

INDOPOSCO.ID – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II Manokwari, Papua Barat terus bertransformasi dalam meningkatkan program pembinaan kemandirian bagi 53 warga binaan meliputi 48 narapidana dan lima tahanan.
Kepala LPP Kelas II Manokwari Lince Bela mengatakan pembinaan kemandirian tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas warga binaan seperti pembuatan kerajinan tangan, kuliner, dan lainnya.
“Supaya mereka punya bekal berwirausaha dan bisa diterima kembali di masyarakat setelah bebas,” kata Lince, Kamis (11/4/2024).
Dijelaskan bahwa produk kerajinan tangan warga binaan telah diikutsertakan dalam sejumlah even tingkat lokal maupun nasional seperti anyaman noken atau tas tradisional Papua.
LPP Manokwari juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana mempromosikan produk handicraft dari warga binaan, sehingga jangkauan pemasaran semakin luas ke berbagai daerah di Indonesia.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata supaya bisa diikutsertakan karya kreatif warga binaan,” ucap Lince.
Selain kerajinan tangan, kata dia, warga binaan secara konsisten menghasilkan produk kuliner seperti kue yang sudah dipromosikan ke berbagai instansi pemerintah daerah. Sebelum dipromosikan, kue hasil olahan warga binaan sudah melalui proses seleksi dengan cara dicicipi oleh setiap keluarga yang datang berkunjung ke LPP Manokwari.
“Awalnya lisan dulu. Lama-kelamaan mulai ada orderan baik itu internal Kemenkumham maupun dari luar instansi,” papar Lince.
Menurutnya, implementasi program pembinaan mental dan spritual untuk seluruh warga binaan akan jadi indikator dalam pengusulan remisi, baik remisi khusus maupun remisi umum.
Jumlah narapidana beragama Islam yang telah mendapatkan remisi khusus pada perayaan Idulfitri 1445 Hijriah sebanyak 14 orang dari usulan 17 orang. “Semua program pembinaan yang kami terapkan itu akan jadi bahan penilaian oleh tim asesmen,” kata Lince Bela. (wib)