Gubernur Banten Tegaskan Kebutuhan Air Minum di Perkotaan Harus Terpenuhi

INDOPOSCO.ID – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menegaskan kebutuhan air minum di perkotaan harus terpenuhi dari air permukaan waduk yang telah dibangun. Di Provinsi Banten telah dibangun Waduk Karian yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Proyek Strategis Nasional (PSN) sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Gubernur WH, dalam pembahasan Nota Kesepakatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air minum Regional Karian-Serpong Tahap I, yang dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan di Hotel Aryaduta Lippo Village Jl. Boulevard Jenderal Soedirman No. 401, Kelapa Dua, Kota Tangerang, Senin (27/12/2021).
Dikatakan, Memorandum of Understanding (MoU) atau kesepakatan yang ditandatangani antara Dirjen Cipta Karya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Pemprov Banten, Pemkot Tangerang, dan Pemkot Tangsel harus merupakan hasil kajian. Sehingga bisa ditindaklanjuti ke Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara teknis.
“Kita mendukung program Presiden dalam penyediaan air minum. Pemerintah hadir dengan membangun Waduk Karian. Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah membangun Waduk Karian yang semuanya dibiayai oleh pemerintah pusat,” ujar Wahidin.
Wahidin mengatakan pentingnya pemanfaatan air permukaan agar tidak terjadi penurunan tanah.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan, pada prinsipnya kesepakatan bisa ditindaklanjuti karena meneruskan kesepakatan yang sudah terbangun sebelumnya. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan air minum di Kota Tangerang Selatan.
“Kewajiban kita penyediaan lahan 6.000 meter persegi yang ditindaklanjuti dengan anggaran lainnya. Harapannya Covid-19 tidak meledak lagi sehingga tidak terjadi refocusing untuk tidak lanjut,” pungkas Benyamin.
Baca Juga: DPP SPN Ucapkan Selamat ke WH Atas Keberhasilan Penjarakan Buruh
Sementara itu Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengungkapkan, layanan air minum baru mencapai 25 persen dari sekitar 450.000 kepala keluarga di Kota Tangerang. Sehingga perlu disiapkan skema implementasinya agar ketika air sampai di Kota Tangerang bisa disalurkan ke masyarakat.
“Setelah kami hitung perkiraan pembiayaan jaringan pipa mencapai Rp 900 miliar,” ujarnya.
Hal senada juga diungkap Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti bahwa air minum sangat perlu dilakukan dan penting dilaksanakan. Air sangat diperlukan oleh masyarakat. Perlu hadirnya perusahaan daerah untuk layanan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum).
“Perkembangan Kota Satelit yang pesat, jangan sampai menggunakan air tanah karena bisa mendegradasi lingkungan,” ungkapnya.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, terkait teknis setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan nantinya ada pendampingan.
“Ini menjadi pelajaran bersama dalam penanganan air minum di hulu dan di hilir secara bersama,” ujarnya. (dam)