Selama Pandemi Covid-19, 1.300 Anak Jadi Yatim di Banten

INDOPOSCO.ID – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat ada 1.300 anak yang kehilangan orangtua selama pandemi Covid-19 menyerang wilayah Provinsi Banten.
Namun, tidak dijelaskan lebih rinci dari tanggal, tahun, dan faktor kehilangan orangtuanya dari data tersebut. Yang pasti sejauh ini, Komnas PA berupaya mencarikan keluarga baru untuk mengasuhnya.
Sehingga nasib anak tidak terlantar. Terlebih, anak yang tidak dibawah pengasuhan sangat rentan menjadi tindak pidana perdagangan orang, perlakuan salah, eksploitasi perebutan status agama, akan dihadapkan penanaman paham radikalisme, intoleransi, dan sebagainya.
“Ada 1.300, data yg terkonfirmasi dimana banyak ada yang jadi yatim piatu,” kata Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait, Sabtu (18/9/2021).
Arist menerangkan, mencarikan keluarga baru untuk anak yang kehilangan orangtua tidak mudah. Pihaknya akan melakukan assesment agar keluarga baru layak untuk mengurus anak.
Hal itu dilakukan demi menjaga nasib anak agar mendapat perlindungan dan tidak menjadi korban kekerasan.
“Solusi bagi anak yatim piatu dicarikan orantua, pengasuh alternatif. Tetapi harus diseleksi mana keluarga yang layak,” terangnya.
Menurutnya, pola pendekatan terhadap anak harus dirubah. Jangan sampai anak dijadikan selalu sumber masalah, melainkan harus dianggap sebagai sumber solusi.
Untuk di Banten, kata dia, ada beberapa penanganan kasus anak masih lemah. Contohnya, masih ada kasus kejahatan seksual belum ditempatkan sebagai extra ordinary crime atau kejahatan luar biasa.
“Tidak lagi menggunakan kitab undang-undang pidana yang lain, karena berlaku spesial. Karena ketika menghadapi anak-anak harus ditangani secara khusus, setara dengan korupsi, narkoba dan terorisme,” jelasnya. (son)
Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait