Pinjaman Pemprov Banten Rp4,1 Triliun Khusus untuk Infrastuktur

INDOPOSCO.ID – Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim mengungkapkan, dana pinjaman daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan nilai Rp4,1 triliun dikhususkan untuk pembangunan infrastruktur.
Menurutnya, tidak ada alokasi dana bantuan langsung terdampak Covid-19 untuk masyarakat. Padahal, pinjaman itu dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Tidak ada (bantuan UMKM), karena langsung ditetapkan oleh Pusat. Contoh pembangunan jalan, fisiknya oleh PT. SMI, pengadaan lahan oleh APBD. Bangunan SMA, fisiknya PT. SMI. Karena pinjaman itu seluruhnya untuk percepatan pembangunan infratruktur, fisik. Disebar di OPD,” katanya saat ditemui di DPRD Banten, Kamis (4/3/2021).
Ia mengatakan, Pemprov Banten telah menempuh prosedur syarat dari dana pinjaman. Anggaran itu belum cair dimungkinkan ada hal administratif yang dipertimbangkan atau direvisi.
“Saya kira Pak Gubernur, DPKP, Sekda, sesuai mekanisme sudah ditempuh, melakukan legalitas dari APBD juga sudah. Saya kira itu hanya pada administratif, mungkin ya,” ujarnya.
Politisi Golkar itu menjelaskan, dana pinjaman daerah senilai Rp4,1 triliun bagian dari sumber anggaran APBD tahun 2021. Pihaknya tidak dapat berkomentar lebih lantaran belum mendapat surat resmi dari Pemprov Banten.
“Sebelum ditetapkan di APBD, program-programnya sudah ditetapkan di sana (Pemerintah Pusat). Karena belum ada surat resmi kepada kami, kalau sudah ada resmi baru nanti kita akan rapat rakor dengan OPD. Selagi surat itu belum ada resmi, bisa jadi sebuah wacana. Sampai hari ini belum ada informasi,” jelasnya.
Berdasarkan pantauannya, program-program yang didanai dari dana pinjaman sudah mulai dilelang untuk dikerjakan. Kegiatan itu pasti terhambat jika dana pinjaman daerah belum disalurkan atau cair.
“Kalau di PU banyaklah, mungkin sampai 20 (paket). Teknisnya ke Kadislah. Karena yang saya tahu, yang gede saja yang di ketok. Sport center sebagian masuk. Kayak model Cikesal-Boru yang Rp300 miliar sekian. Pasti dong (menghambat kalau dana pinjaman belum cair). Saya kira sekarang sudah mulai ditenderkan. Sudah mulai lelang,” terangnya. (Son)