Ridwan Kamil Usulkan Program Rebana Metropolitan Jadi Proyek Strategis Nasional

INDOPOSCO.ID – Proyek Rebana Metropolitan dinilai sebagai pendorong terbesar ketiga untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak hanya itu, Rebana Metropolitan juga berpotensi menopang laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) hingga 7,13 persen dengan penyerapan tenaga kerja 4,39 juta orang dan proyeksi investasi 7,77 persen pada 2030.
Karena itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan program Rebana Metropolitan menjadi proyek strategis nasional kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI.
“Saya berharap tim dari Bappenas akan menjadi quality control dalam proyek pengembangan kawasan strategis Rebana ini. Ini akan membantu pertumbuhan (ekonomi),” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Bandung, Kamis (25/2/2021).
Ridwan Kamil mengungkapkan pertumbuhan Rebana Metropolitan akan berada di kawasan Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Kertajati (BIJB) di Majalengka dan Cirebon. “Jika Rebana Metropolitan didukung Pusat, saya optimistis Jawa Barat dapat menyumbang satu persen pertumbuhan nasional,” ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan, apabila proyek Rebana Metropolitan digarap bersama Pusat, maka akan menghasilkan peningkatan persentase di 13 wilayah strategis nasional Cirebon, Patimban dan Rebana.
Ridwan Kamil juga berbicara terkait pengembangan Jabar Selatan terutama pembangunan infrastruktur sebagai stimulus pertumbuhan dan menghilangkan ketimpangan ekonomi.
Ridwan Kamil mengaku wilayah Jawa Barat bagian selatan sudah mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Ridwan Kamil meminta perlu ada intervensi infrastruktur dari Pusat agar tidak melulu menjadi kawasan terbelakang.
Program yang sedang dikebut Pemerintah Jabar ini, bertujuan untuk mengatasi semua masalah di wilayah selatan adalah pengembangan wilayah Jabar tengah.
“Oleh karena itu kami mohon pengembangan jalur tengah, pembangunan pelabuhan pariwisata dan food estate, mohon itu dijadikan prioritas,” pintanya.
Selain kawasan utara, selatan, dan tengah, Ridwan Kamil juga meminta pemerintah pusat memperhatikan kawasan Bandung Metropolitan, terutama pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan bus rapid transit (BRT).
Ridwan Kamil mengungkapkan, selama musim hujan yang telah berjalan beberapa bulan, kawasan Bandung Raya relatif masih aman dari ancaman banjir besar.
“Ini menandakan kerja kita semua ini ada hasilnya. Apabila sampai kemarau Bandung Raya tidak banjir (besar), artinya apa yang telah didesain oleh Bappenas bersama kami semua membuahkan hasil yang signifikan dalam penanganan DAS Citarum,” ujarnya.
Ridwan Kamil lebih lanjut berbicara soal kawasan Bogor-Depok-Bekasi-Puncak-Cianjur. Ridwan Kamil juga meminta perhatian serupa untuk kawasan penyangga ibu kota negara terutama dalam infrastruktur pengendali banjir, sampah dan konservasi lingkungan.
Ridwan Kamil berpendapat perlu ada koordinasi yang kuat antara Pemerintah Jawa Barat dengan DKI Jakarta untuk menangani kawasan penyangga ini.
“Karena Bodebekpunjur ini harus sinkron dengan Pemda DKI Jakarta. Sehingga masalah banjir Jakarta, yang di hulu kita selesaikan oleh program-program infrastruktur air. Yang urgen di Jabodetabekpunjur, plus terkait pengolahan sampah,” pungkasnya. (dam)