INDOPOSCO.ID – Dompet Dhuafa kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan Mandaya Awards 2025 Juara 2 dalam kategori LSM/NGO Pemberdayaan Masyarakat.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar, kepada Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, pada acara puncak penganugerahan yang berlangsung di Ballroom Plaza BP Jamsostek, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Juwaini dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini Dompet Dhuafa mendapatkan penghargaan pemenang di program pemberdayaan masyarakat yang diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Pak Muhaimin Iskandar,” ujarnya.
“Ini merupakan suatu bentuk apresiasi bahwa program-program pemberdayaan Dompet Dhuafa memiliki manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia. Kami menyampaikan terima kasih kepada para donatur, penerima manfaat, dan mitra kerja yang telah mendukung Dompet Dhuafa dalam melaksanakan amanah dan menciptakan perubahan baik di tengah masyarakat,” tambahnya.
Penghargaan Mandaya Awards 2025 merupakan bentuk apresiasi negara terhadap lembaga, institusi, dan individu yang dinilai berkontribusi nyata dalam penguatan kapasitas masyarakat dan pengembangan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.
Ajang ini mengusung semangat kolaborasi lintas sektor-pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil-untuk membangun kemandirian sosial dan ekonomi di berbagai daerah Indonesia.
Momen penganugerahan, layar utama di Ballroom Plaza BP Jamsostek turut menampilkan tayangan “Program Kawasan Madaya”, yaitu program unggulan lintas pilar Dompet Dhuafa yang menjadi dasar penilaian penghargaan.
Program ini menyatukan berbagai sektor layanan seperti kesehatan, pendidikan, kebencanaan, dan pemberdayaan ekonomi, hingga pengembangan kawasan terpadu berbasis masyarakat.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar menekankan Mandaya Awards adalah simbol perubahan paradigma pembangunan nasional.
“Mandaya adalah wujud pengakuan negara terhadap kiprah kontribusi pemberdayaan oleh seluruh tokoh-tokoh yang hadir hari ini. Mandaya adalah simbol dari perubahan paradigma — dari bantuan menjadi pemberdayaan, dari program menjadi gerakan, dari ide menjadi dampak nyata,” kata dia.
keberhasilan pemberdayaan masyarakat tidak diukur dari besarnya bantuan, melainkan dari meningkatnya kemandirian dan martabat masyarakat itu sendiri,” tambahnya.
“Pemberdayaan adalah potensi masyarakat secara berkelanjutan bagi upaya mewujudkan pembangunan nasional yang melahirkan kesejahteraan umum. Ukuran keberhasilan pemberdayaan adalah peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi berdaya, mandiri, dan bermartabat,” tutur Muhaimin.
Acara puncak Mandaya Awards 2025 turut dihadiri oleh para Menteri, berbagai perwakilan pemerintah daerah, mitra strategis, pelaku usaha, dan komunitas penggerak akar rumput. Momentum ini menjadi pengingat bahwa pembangunan berkelanjutan harus berakar dari kekuatan masyarakat dan nilai gotong royong.
Dengan penghargaan ini, Dompet Dhuafa menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat program pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat, dari desa hingga perkotaan, guna menghadirkan “dampak nyata yang memberdayakan.”
Salah satu contoh nyata dampak Kawasan Madaya terlihat dalam aktivitas Dompet Dhuafa yang memberdayakan petani lokal, seperti usaha kopi di Sinjai.
Lewat Kawasan Madaya, pelaku lokal diberikan kesempatan terjun langsung ke usaha pertanian, mendapatkan pendampingan teknik, akses pasar, dan pembinaan usaha berdasarkan kearifan lokal Program ini menjadi simbol bagaimana Kawasan Madaya mendorong pemberdayaan dari akar rumput-bukan hanya sekadar bantuan, namun membangun kapasitas petani agar mandiri secara ekonomi dan menghasilkan produk yang memiliki daya saing. (adv)