INDOPOSCO.ID – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono memimpin peletakan batu pertama pembangunan fisik 80.000 gerai, pergudangan, dan kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Koperasi Desa Merah Putih Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).
Acara tersebut digelar serentak secara daring di 800 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia, menandai dimulainya tahap operasional dari program besar yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Peletakan batu pertama ini menandakan dimulainya tahap operasional dari pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang sudah dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan juga Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2025,” ujar Ferry mengawali sambutannya, Jumat (17/10/2025).
Ferry menjelaskan, sejak peluncuran resmi oleh Presiden Prabowo pada Juli 2025, seluruh 80 ribu koperasi telah memiliki legalitas. Dalam waktu tiga bulan terakhir, Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama berbagai instansi terkait telah menyelesaikan regulasi, petunjuk pelaksanaan (juklak), dan petunjuk teknis (juknis) yang diperlukan untuk memasuki tahap operasional di bulan Oktober ini.
“Tahap operasional bulan Oktober ini dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunan fisik, gudang-gudang, gerai-gerai, dan sarana pendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” ujarnya.
Momentum ini pun terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan hari ulang tahun Presiden Prabowo Subianto.
“Hari ini, bertepatan dengan ulang tahun Bapak Presiden, kita mulai pembangunan 800 gudang, gerai, dan kelengkapan pendukung koperasi. Ini akan terus berlanjut hingga puluhan ribu bangunan fisik selesai dibangun,” ungkap Ferry.
Ferry juga menegaskan bahwa pelaksanaan program ini mendapat dukungan penuh dari TNI, yang ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur koperasi di berbagai daerah.
“Kalau TNI sudah turun, apalagi ini disebut sebagai operasi militer non-perang, Insya Allah dalam waktu secepat-cepatnya ini akan bisa diselesaikan,” tuturnya optimistis.
Lebih jauh, Ferry menekankan bahwa Presiden Prabowo ingin menjadikan koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi rakyat, meneruskan cita-cita para pendiri bangsa, khususnya Bung Hatta.
“Bung Hatta pasti tersenyum bahagia hari ini. Termasuk sahabat beliau, Pak Margono Djojohadikusumo yang merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto. Cita-cita para pendiri bangsa kini bisa kita lanjutkan,” tutur Ferry.
Ia menambahkan, semangat koperasi sejatinya adalah semangat gotong royong, sebagaimana termaktub dalam Pasal 33 UUD 1945.
“Gotong berarti bekerja bersama, dan royong berarti berbagi hasil bersama. Inilah ruh koperasi yang kita hidupkan kembali,” jelasnya.
Dalam operasionalnya nanti, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan berperan ganda sebagai penyalur kebutuhan pokok masyarakat desa dan sekaligus penampung (offtaker) bagi hasil produk masyarakat desa seperti tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, kerajinan, hingga kuliner lokal.
Ferry optimistis, koperasi desa akan menjadi instrumen utama penyalur program-program pemerintah agar tepat sasaran.
“Ketika koperasi berfungsi optimal, manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Kementerian Koperasi kini dituntut untuk mengejar ketertinggalan dari BUMN dan sektor swasta.
“Koperasi tidak boleh tertinggal. Ini saatnya koperasi bangkit sebagai badan usaha yang tangguh dan mandiri,” tegasnya.
Ferry mengakhiri sambutannya dengan pesan kuat tentang kemandirian desa. “Masyarakat desa selama ini hanya menjadi objek penerima manfaat. Di era Presiden Prabowo, tidak bisa lagi begitu. Masyarakat desa harus menjadi subjek dan pelaku utama ekonomi bangsa,” tambahn ada BBya.
Peletakan batu pertama ini menjadi titik awal kebangkitan koperasi Indonesia, menandai langkah besar menuju kemandirian ekonomi rakyat dan penguatan fondasi ekonomi gotong royong yang telah diwariskan para pendiri bangsa. (her)