Nasional

Tandatangan MoU, Bogasari Dukung Mutu Pendidikan SMKN 3 Kediri

INDOPOSCO.ID – Setelah sukses menjalankan Bogasari Mengajar di SMKN 3 Probolinggo selama 1 tahun (2023-2024), PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills pabrik Surabaya kembali berkomitmen mendukung peningkatan mutu pendidikan SMK di wilayah Jawa Timur.

Kali ini dengan SMKN 3 Kediri yang memiliki siswa jurusan kuliner atau tata boga sebanyak 420 siswa.

Penandatanganan MoU (memorandum of understanding) Bogasari dengan SMKN 3 Kediri berlangsung, Kamis 2 Oktober 2025 di Gedung Bromo, pabrik Bogasari Surabaya.

Kerja sama MoU ini ditandatangani langsung Vice President Operations Bogasari pabrik Surabaya Adi Witono dan Kepala Sekolah SMKN 3 Kediri, Salam Supriyanto M.Pd. Masa berlaku MoU setahun mulai 1 Oktober 2025 sampai 30 September 2026.

“Ini merupakan wujud komitmen Bogasari yang tidak hanya menghasilkan tepung terigu berkualitas, tapi juga mendukung peningkatan mutu pendidikan, khususnya di tingkat SMK yang memiiki jurusan kuliner atau tata boga,” ucap Adi Witono, Vice President Operations Bogasari Surabaya dalam siaran pers kepada wartawan, Jumat (03/10/2025).

Pabrik Bogasari Surabaya, merupakan pabrik ke-2 setelah Jakarta dan beroperasi sejak tahun 1972 atau sudah berusia 53 tahun pada bulan Juli lalu.

aa

Dalam perjalanan bisnisnya, Bogasari terus berupaya mendorong pertumbuhan mutu pendidikan di tingkat SMK maupun mahasiswa baik secara kerja sama formal maupun secara reguler.

Mulai dari kesempatan magang atau praktik kerja lapangan, sesi praktisi mengajar, pelatihan khusus di Bogasari Baking Center (BBC), kesempatan penelitian skripsi, dan masih banyak lagi, yang semuanya dijalankan dalam kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) bernama Bogasari Mengajar.

“Pengalaman ilmu terapan di dunia industri yang sudah 4.0 dan kewirausahaan di sektor makanan adalah hal yang ingin dibagi oleh Bogasari dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi, daya saing, bahkan peluang usaha bagi para siswa SMK hingga mahasiswa,” kata Adi Witono.

Acara penandatangan MoU tidak hanya dihadiri Kepala Sekolah, tapi juga 9 guru pengajar dan 20 siswa kelas XI Jurusan Kuliner. Para guru dan siswa sengaja diundang oleh Bogasari agar dapat melihat langsung proses produksi terigu di Mill dan pengadaan bahan baku gandum di area Jetty dan Silo.

Para guru dan siswa juga sempat berkunjung ke Bogasari Baking Center (BBC) untuk mengikuti pelatihan Cooking Class dengan resep Lemon Cheese Cotton Roll Cake yang diajarkan 3 Baker BBC yakni Hadi, Winarno dan Rivan.

Menurut Kepala Sekolah Salam Supriyanto, terpilih menjadi SMK yang bisa MoU dengan Bogasari merupakan hal yang dinantikan oleh setiap lembaga pendidikan. Apalagi SMKN 3 Kediri belum lama ditetapkan Pemerintah sebagai sekolah yang menjalankan kurikulum TEFA (Teaching Factory) yang disyaratkan wajib memiliki mitra industri pendamping.

Bentuk kegiatan CSR Bogasari Mengajar yang akan dijalankan selama MoU 1 tahun adalah validasi kurikulum Project Based Learning melalui program Teaching Factory, penyelenggaraan program Magang Guru, Praktik Kerja Lapangan (PKL), pengadaan Guru Tamu (Guest Speaker) terkait teknologi terkini dalam industri Bakery, dan kunjungan industri untuk guru dan siswa.

“Alhamdulillah, kami sangat senang bisa menjalin kerja sama secara formal dengan Bogasari. Ini kesempatan yang sangat berharga karena didukung oleh industri tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia. Semoga kualitas dan kuantitas produk TEFA sekolah kami semakin meningkat, mulai dari aneka roti hingga kue kering,” ucap Kepala Sekolah Salam Supriyanto dalam sambutan di acara penandatangan MoU.

Sebagai informasi, SMKN 3 tidak hanya memiliki jurusan kuliner, tapi juga 216 siwa jurusan kecantikan, 315 siswa jurusan busana (315), dan 210 siswa desain komunikasi visual.

Yang terbanyak siswa jurusan kuliner yakni 420 siswa. Target dari MoU dengan Bogasari adalah penyelarasan kurikulum sesuai kebutuhan industri, re-upskilling kompetensi guru, menumbuhkan jiwa entreperneur siswa, hingga mengembangkan soft skill kuliner siswa.

“Melalui jurusan kuliner, sekolah sudah bisa memasok makanan di koperasi, bahkan dipercaya sebagai mitra produk gizi anak kebutuhan khusus (800 anak stunting) se-Kabupaten Kediri. Semoga dengan kerja sama selama setahun ini, sekolah kami makin berkembang,” papar Kepala Sekolah. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button