Rinci Hingga Desa, Skor PPH Jadi Arah Baru Kebijakan Pangan Nasional

INDOPOSCO.ID – Mulai 2025, peta konsumsi pangan masyarakat Indonesia akan semakin detail. Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana menghitung Skor Pola Pangan Harapan (PPH) hingga level kecamatan bahkan desa.
Selama ini, penghitungan skor PPH hanya dilakukan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Namun, dengan metode terbaru, data akan lebih mendekati kondisi riil masyarakat.
“Setiap tahun Bapanas menyusun skor PPH, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Kabar baiknya, mulai 2025 kita akan bisa menyusun skor PPH hingga kecamatan dan desa. Harapannya, ini bisa terus kita lakukan secara berkelanjutan,” ungkap Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
PPH sendiri tetap menjadi indikator penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Target yang dipatok pun kini lebih realistis.
“Di dalam RPJMN 2025–2029 skor PPH tetap menjadi target. Tahun 2024 target kita 95,2, sementara capaian kita berada di 93,5. Karena itu, mulai 2025 target ditetapkan pada skor 94 agar lebih realistis dan dapat dicapai,” jelasnya.
Dinamika harga pangan dan inflasi, lanjut Rinna, akan ikut diperhatikan karena berpengaruh besar pada daya beli masyarakat.
Bukan hanya itu, mulai 2025 kuesioner PPH akan diperluas dengan menambahkan 28 komoditas baru, terutama dari kelompok pangan hewani, sayur, dan buah.
“Penambahan komoditas ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi konsumsi pangan masyarakat. Selama ini ada pangan yang cukup besar konsumsinya di masyarakat, tetapi belum terpotret dalam perhitungan skor PPH. Dengan penambahan ini, data yang diperoleh akan lebih representatif,” tambahnya.
Dengan cakupan data yang makin rinci hingga tingkat desa dan metode yang lebih akurat, skor PPH ke depan diharapkan benar-benar mencerminkan pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia. Hasilnya, kebijakan pangan yang dirumuskan pemerintah bisa lebih tepat sasaran dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus gizi berkelanjutan. (her)