Menanti Keseriusan Pengesahan RUU Pengasuhan Anak Imbas Kematian Bocah Sukabumi

INDOPOSCO.ID – Kasus meninggalnya balita bernama Raya akibat cacingan di Sukabumi, Jawa Barat sangat menyayat hati. Sistem kesehatan dan perlindungan sosial tidak bisa menyelamatkan nyawanya. Maka, harus ada kerangka hukum untuk melindungi anak di tengah keluarga rentan.
Mengingat kondisi Ibu Raya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia bahkan sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan, bahwa perlu ada upaya semua pihak mendorong kembali inisiatif bersama tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengasuhan Anak.
“Untuk itu KPAI tidak ada bosannya, mendesak RUU Pengasuhan Anak untuk menjadi prioritas segera disahkan, meski sudah 15 tahun di perjuangkan di meja legislasi,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Kejadian tersebu dapat diasessment singkat, bahwa telah terjadi pengabaian dan penelantaran anak, yang berlangsung jangka panjang. Pengabaian dan penelantaran itu juga menjadi persoalan lebih kompleks karena situasi keluarga tersebut.
Nyawa Raya tidak tertolong karena tidak pernah mengurus nomor kependudukan. Meski pencatatan kelahiran merupakan stetsel aktif negara, yang perlu afirmasi, karena anak tidak bisa melindungi dirinya sendiri.
“Artinya sangat kompleks penderitaan keluarga Raya, boleh dikatakan berlapis lapis, tapi tidak ada satupun sistem layanan yang dapat menyentuh keluarga, akibat tidak memiliki nomor kependudukan,” ujar Jasra.
Kondisi itu terjadi karena tidak ada kebijakan yang dapat menyentuh anak, berada dalam pengasuhan keluarga ODGJ. Sehingga menjadi berlarut larut pengabaian, pembiaran dan penelantaran.
Namun harus ada panggilan untuk bagi semua pihak, bahwa anak anak Indonesia seperti Raya butuh kebijakan yang lebih sistemik, afirmasi dan mengakomodir kebutuhan khusus. “Kebijakan ini yang harus dipastikan melalui pengesahan RUU Pengasuhan Anak,” imbuh Jasra.
Raya meninggal dunia karena infeksi cacing parah hingga ke otak. Kondisi itu membuat penanganan medis menjadi sangat sulit. Setelah menjalani perawatan intensif selama sembilan hari, Raya tidak kunjung membaik. Pada 22 Juli 2025, balita itu dinyatakan meninggal dunia.(dan)