Nasional

Awas, BBMKG Peringatkan Gelombang Enam Meter akan Terjang Selat Lombok

INDOPOSCO.ID – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menerbitkan peringatan dini potensi gelombang tinggi hingga enam meter yang berpeluang terjadi di Selat Lombok bagian selatan pada 21-24 Agustus 2025.

Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III Wayan Musteana seperti dikutip Antara, Rabu (20/8/2025), menjelaskan peningkatan kecepatan angin perlu diwaspadai di perairan utara dan selatan Bali.

Berdasarkan kondisi sinoptik, kata dia, pola angin wilayah perairan utara Bali bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan diperkirakan hingga 30 knot atau sekitar 55 kilometer per jam.

Sedangkan di wilayah perairan selatan Bali, lanjutnya, angin bergerak dari tenggara-selatan dengan kecepatan hingga diperkirakan 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.

Sementara itu di wilayah perairan utara Bali, Selat Lombok bagian utara, ketinggian gelombang lautnya diperkirakan hingga 2,5 meter. Kemudian ketinggian gelombang laut di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan perairan selatan Bali diperkirakan hingga empat meter.

Menurut BMKG, kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Ada pun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.

Kemudian operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.

Sebagai gambaran, Selat Bali adalah jalur penyeberangan Bali-Jawa dan Selat Lombok adalah penyeberangan Bali-Lombok.

Kemudian Selat Badung adalah jalur nelayan, wisata dan jalur penyeberangan dari Bali daratan melalui Kota Denpasar menuju destinasi wisata Pulau Nusa Penida yang termasuk wilayah Kabupaten Klungkung.

Selain itu Selat Badung juga merupakan jalur pelayaran yang menghubungkan Denpasar dengan kota-kota di Indonesia bagian timur. Sedangkan perairan selatan Bali merupakan jalur kapal perikanan tangkap.

Pihaknya menjelaskan kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.(wib)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button