INABUYER B2B2G Jadi Panggung Kolaborasi Pemerintah dan UMKM Menuju Kedaulatan Ekonomi Nasional

INDOPOSCO.ID – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi nasional berbasis rakyat. Salah satu langkah konkretnya diwujudkan melalui penyelenggaraan INABUYER B2B2G Expo 2025, ajang kolaboratif antara Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Himpunan dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang digelar kembali sebagai upaya nyata mendorong partisipasi UMKM dalam belanja pemerintah.
Mengusung semangat implementasi PP Nomor 7 Tahun 2021, acara ini menegaskan bahwa minimal 40 persen anggaran pengadaan barang/jasa pemerintah harus dialokasikan untuk pelaku UMKM. Bukan sekadar angka, tetapi sebagai langkah strategis memperkuat rantai pasok dalam negeri dari desa ke kota, dari hulu hingga hilir.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menegaskan bahwa INABUYER bukan hanya sekadar expo, melainkan simbol nyata keberpihakan negara terhadap pengusaha kecil.
“Event INABUYER bersama LKPP ini adalah wujud nyata implementasi PP Nomor 7 Tahun 2021 yang memberikan perlindungan dan ruang sebesar-besarnya kepada UMKM untuk menjadi raja di negeri sendiri,” kata Maman mengawali sambutan saat pembukaan INABUYER B2B2G Expo 2025 di Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Maman menyoroti pentingnya memastikan bahwa produk UMKM yang terlibat benar-benar berasal dari manufaktur lokal, bukan sekadar label. “Kami ingin memastikan bukan hanya entitas usahanya yang UMKM, tetapi juga produknya benar-benar manufaktur lokal,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kebijakan afirmatif Presiden Prabowo Subianto untuk belanja pemerintah harus berpihak pada pelaku ekonomi akar rumput menjadi landasan moral dan institusional yang harus dijalankan semua pihak.
“Hal ini menjadi wujud nyata keberpihakan pemerintahan di bawah Presiden Prabowo terhadap ekonomi dan pengusaha UMKM di lapisan akar rumput termasuk dari desa-desa untuk tumbuh sejajar dengan kota dan wilayah maju lainnya,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyampaikan bahwa penguatan rantai pasok nasional menjadi misi penting dalam menyongsong kemandirian ekonomi nasional. “Isu rantai pasok ini menjadi perhatian Presiden Prabowo, dan INABUYER adalah salah satu strategi kuncinya,” jelas Hendrar.
Ia juga menyoroti tantangan dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal agar mampu bersaing di pasar global. “Ini wilayahnya Menteri UMKM, agar pengusaha kita bisa menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif,” ungkapnya.
Melalui penerapan Katalog Elektronik Versi 6 (V6), LKPP berharap transaksi antara pelaku usaha lokal dan pemerintah bisa berjalan lebih cepat, efisien, dan transparan.
“Kami percaya, inti dari penguatan ekonomi nasional adalah komitmen tinggi dari semua pihak,” pungkas Hendrar.
Dukungan dari sektor ritel juga turut memperkuat inisiatif ini. Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menyebut bahwa INABUYER menjadi jembatan antara pengusaha ritel, BUMN, dan UMKM lokal dalam membangun ekosistem ritel modern yang inklusif.
Melalui INABUYER, Hippindo berkomitmen memperkuat peran UMKM dalam mendukung ekosistem ritel modern Indonesia,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini mendorong peningkatan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan mendukung program nasional seperti Bangga Buatan Indonesia, Beli Produk Indonesia, dan BINA (Belanja di Indonesia Aja).
Tak hanya expo biasa, INABUYER B2B2G juga menjadi bagian penting dari perayaan tahunan Hari Ritel Modern Indonesia (HARMONI) yang telah berjalan selama tiga tahun berturut-turut. (her)