All Indonesia, Pemerintah Jamin Sistem Aman dan Lebih Cepat Layani Penumpang Internasional

INDOPOSCO.ID – Pemerintah terus memperkuat layanan publik di sektor transportasi internasional.
Salah satunya melalui peluncuran sistem All Indonesia, sebuah sistem deklarasi kedatangan digital yang digadang-gadang menjadi wajah baru pelayanan imigrasi Indonesia.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan sistem ini telah melalui berbagai uji keamanan ketat dan siap dioperasikan secara bertahap.
“All Indonesia telah lolos uji eksploitasi celah keamanan oleh ITSA BSSN dan pihak eksternal,” katanya kepada wartawan Kamis (24/7/2025).
“Kami juga lakukan stress test untuk uji beban traffic, dan menggunakan teknologi Sclron untuk mencegah kloning aplikasi,” imbuhnya.
Menurutnya, masa uji coba sistem akan berlangsung hingga peluncuran resmi pada pertengahan Agustus 2025, dengan Garuda Indonesia sebagai mitra awal.
“Sementara ini, pengguna yang disasar adalah WNI penumpang penerbangan internasional, sebelum nantinya sistem berlaku untuk seluruh penumpang internasional,” ujarnya.
“Selain itu, sistem All Indonesia dirancang berbasis web dan dapat diakses langsung melalui laman resmi imigrasi,” tambahnya.
Menteri Agus menyebut pemerintah juga tengah menyiapkan data center nasional dan memperbesar kapasitas cadangan sistem untuk memastikan keandalan operasional jangka panjang.
Tak hanya itu, pemerintah turut mengapresiasi kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Ditjen Bea dan Cukai, Kementerian Kesehatan, dan Badan Karantina Indonesia yang dinilai sangat strategis dalam penyempurnaan layanan digital lintas sektor.
“All Indonesia adalah bagian dari upaya menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata dan investasi kelas dunia,” tegas Agus.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya penyempurnaan sistem selama masa uji coba.
“Kami terbuka menerima masukan publik. Secara bertahap, akan dilakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat,” ujar AHY.
Menurutnya, sistem ini memberi efisiensi nyata pengisian formulir All Indonesia dapat dilakukan sejak tiga hari sebelum kedatangan di Tanah Air, dan rata-rata hanya memerlukan waktu 2,5 menit per pengisian.
“Experience datang ke Indonesia itu harus terasa mudah, cepat, namun tetap aman. Kita tidak ingin menggampangkan, karena national security tetap jadi prioritas utama,” pungkasnya. (fer)