KNEKS-LPPOM Perkuat Ekosistem Halal Nasional dari Hulu melalui Penggilingan Daging

INDOPOSCO.ID – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) turut mendukung penguatan ekosistem halal nasional, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di sektor penggilingan daging. Keterlibatan ini ditandai dengan partisipasi aktif KNEKS dalam Festival Syawal 1446 H yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) di Jakarta.
Festival bertema “Perkuat Halal dari Hulu melalui Penggilingan Daging Halal” ini merupakan bagian dari inisiatif strategis LPPOM untuk mempercepat proses sertifikasi halal di kalangan UMK.
Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah sekaligus Plt. Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Putu Rahwidhiyasa menyampaikan apresiasi atas kontribusi LPPOM dalam memperkuat ekosistem halal secara menyeluruh. Menurutnya, sektor penggilingan daging menjadi titik krusial dalam menjaga kehalalan dan kehigienisan produk. Untuk itu, KNEKS terus mendorong integrasi rantai nilai halal dari hulu hingga hilir, termasuk pembinaan dan sertifikasi bagi pengusaha RPH halal serta pemantauan berkelanjutan untuk menjamin kepatuhan dan membangun kepercayaan publik.
“KNEKS juga akan mendorong pembinaan, sertifikasi halal, serta pemantauan berkelanjutan terhadap Pengusaha Rumah Potong Hewan (RPH) halal yang di dalamnya terdapat penggilingan daging. Upaya ini tidak hanya untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga untuk membangun kepercayaan publik dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Mari bersama-sama kita wujudkan rantai nilai produk halal yang kokoh, terintegrasi, dan berkelanjutan,” ujar Putu dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, menyampaikan bahwa melalui kegiatan edukasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis, LPPOM mendorong pelaku usaha penggilingan daging untuk memenuhi standar halal sesuai ketentuan pemerintah.
“Beragam kegiatan seperti sosialisasi, edukasi, dan bimbingan teknis diselenggarakan dalam rangka mendorong UMK penggilingan daging untuk memenuhi standar halal yang telah ditetapkan pemerintah,” kata Muti.
Dukungan dari sektor perbankan juga mengemuka dalam acara ini. Senior Vice President Islamic Ecosystem Bank Syariah Indonesia (BSI), M. Syukron Habiby menegaskan komitmen BSI dalam membangun industri halal melalui pembentukan unit Islamic Ecosystem Solutions.
“BSI mempunyai visi untuk menjadi rumah besar bagi transaksi halal di Indonesia. Kami juga berkolaborasi dengan LPPOM dalam fasilitasi sertifikasi halal reguler dan self-declare, gerakan sadar halal, dan penyediaan layanan perbankan syariah,” ujarnya.
Di sisi regulator, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Anna Setyawati, menyampaikan bahwa BI mengedepankan tiga strategi utama untuk memperkuat ekosistem halal yakni penguatan sektor hulu, seperti fasilitasi Rumah Potong Hewan (RPH) dan pelatihan juru sembelih halal; peningkatan mutu proses produksi; serta perluasan edukasi dan literasi gaya hidup halal.
“BI bersama BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) telah meluncurkan aplikasi halal traceability yang saat ini masih khusus untuk produk berbahan daging. Aplikasi ini juga untuk membantu BPJPH dalam melakukan pengawasan,” jelas Anna.
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta juga turut mendukung melalui penyampaian Kepala Subbagian KMS Biro Dikmental, Herman S. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jakarta menjamin mutu dan kehalalan daging yang masuk ke pasar-pasar di wilayahnya. Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) rutin melakukan pelatihan manajemen halal dan audit mutu, sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian terkait kewajiban halal pada daging impor.
“Dinas KPKP Provinsi DK Jakarta terus berkoordinasi dalam distribusi hewan dan produk hewan terjamin mutu dan halalnya. Hal ini sejalan dengan regulasi dari Kementerian Pertanian terkait kewajiban halal bagi daging impor,” imbuh Herman.
Sementara itu, Menteri Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman dalam sambutan daringnya menyampaikan target pemerintah untuk menerbitkan 3,5 juta sertifikat halal pada 2025. Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga dan munculnya kolaborator baru akan menjadi kunci dalam mencapai target besar tersebut.
“Pemerintah memiliki target penerbitan sertifikasi halal di tahun 2025 mencapai 3,5 juta. Untuk mencapai target tersebut diperlukan kolaborasi yang kuat dari semua Kementerian dan Lembaga, serta diharapkan muncul kolaborator baru untuk mempercepat target penerbitan sertifikasi halal ini,” kata Maman.
Sebagai bagian dari acara, dilakukan penyerahan simbolis sertifikat halal kepada para pelaku usaha penggilingan daging sebagai bentuk penghargaan atas komitmen mereka terhadap standar halal. Selain itu, ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara LPPOM dan Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) untuk mendorong percepatan proses sertifikasi di sektor UMK.
Festival Syawal 1446 H ditutup dengan sesi talkshow yang membahas penguatan sistem halal dari sisi hulu, dengan menyoroti pentingnya penggilingan daging halal sebagai bagian dari rantai nilai halal yang terintegrasi. Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak nyata bagi pelaku UMK dan mendorong pertumbuhan industri halal yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (her)