Nasional

Keakraban Anies – Ahok Patut Ditiru Para Elit Partai Politik

INDOPOSCO.ID – Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) A Bakir Ihsan mengatakan, keakraban dua mantan Gubernur DKI Jakarta yakni, Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dapat menjadi contoh baik bagi seluruh elit partai politik di Indonesia. Pertemuan Anies dan Ahok itu terjadi di acara Pemprov DKI Jakarta pada, Selasa (31/12/2024).

Belum hilang dalam ingatan, Anies dan Ahok pernah bersaing dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 silam. Kala itu suhu politik memanas, sehingga terjadi pembelahan masyarakat.

Pertemuan Anies dan Ahok dalam acara Pemprov DKI Jakarta itu merupakan kali pertama keduanya tampil bersama di hadapan publik sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, selama masa kampanye Pilkada Jakarta 2024 keduanya tak pernah terlihat bersama.

“Jadi ini sebenarnya hal lumrah dan itu patut dilakukan semua elit,” kata Bakir melalui gawai, Jakarta, Kamis (2/12/2025).

Menurutnya, jarak antara Anies dan Ahok karena dilandasi perbedaan suatu gagasan. Seperti siaran podcast, Ahok sempat singgung polemik pribumi yang pernah disampaikan pidato kemenangan Anies dalam Pilgub DKI.

“Jadi secara gagasan, Ahok merasa berbeda dengan Anies tetapi hubungan personal itu tetap berlangsung,” ujar Bakir.

Perbedaan pandangan sempat terjadi pada awal kemerdekaan, dialami Perdana Menteri Indonesia (PM RI) ke-5 Mohammad Natsir dengan Presiden pertama Indonesia Soekarno. Namun, hal tersebut tak merusak hubungan personal keduanya.

“Mereka bisa berbeda ideologi, tapi secara personal mereka punya relasi yang baik. Itu seharusnya yang dikembangkan khususnya dalam konteks politik kita,” tutur Bakir.

“Jadi perbedaan gagasan itu tidak menghambat terhadap relasi kemanusiaan, relasi personalnya,” tambahnya.

Menurutnya, kondisi tersebut belum tampak pada beberapa tokoh politik nasional yang karena ketidaksukaannya kemudian secara personal susah ketemu. “Mega (Ketum PDIP) dan SBY (elit Partai Demokrat), sekarang Mega dengan Prabowo (Ketum Partai Gerindra), Mega dengan Jokowi dan lainnya,” imbuh Bakir. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button