Nasional

Atasi Kecanduan Gadget Pada Anak, Perkenalkan Seni Pertunjukan dan Theater

INDOPOSCO.ID – Ada yang unik di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Bercerita di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Tebet di Jakarta Selatan. Puluhan anak-anak yang biasa berkegiatan di TBM tersebut, terlihat sedang latihan seni peran alias teater.

Seorang dosen seni peran, Suyadi, tengah melatih anak-anak yang mayoritas pelajar SD. Latihan seni peran sederhana dan menyenangkan itu dimulai dengan membaca bait lagu, dan juga naskah yang diperankan oleh 1 orang kelompok kecil, 2 hingga 4 orang anak.

Pak Suyadi yang alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini cukup sabar melatih mereka. Saat latihan dilakukan, anak-anak mulai memahami perannya masing-masing. Meski belum kompak 100 persen, harmonisasi peran-peran mereka sudah terbentuk. Maka, kegembiraan pun tersembul di wajah-wajah mereka.

Ternyata, hanya dalam waktu 1 jam, anak-anak sudah mampu memerankan apa yang diperintahkan pelatih, Pak Suyadi. Kepercayaan diri bangkit dan ketika ‘pentas’ usai, anak-anak ditantang untuk memperlihatkan kebolehan lain, seperti menyanyi, banyak yang angkat tangan, tanda ingin maju dan menyanyi.

Pemberian hadiah kepada yang berani maju untuk menyanyi membuat anak-anak makin semangat untuk memperlihatkan kebolehannya.

Suyadi mengatakan, ajang seni pertunjukan dengan latihan berteater di TBM Bukit Duri Bercerita untuk memperkenalkan seni pertunjukan terutama teater kepada anak-anak.

Hal ini, menurutnya, dapat membantu melatih kepercayaan diri melatih konsentrasi dan melati kerja sama antara teman, dengan bercerita tentang dirinya, tentang lingkungannya. Dan anak-anak akan tumbuh dengan empati terhadap kehidupan sosial.

“Metode yang kami gunakan belajar dan bermain, dunia anak adalah bermain. Dengan bermain anak-anak tidak akan pernah merasa capek bahkan seharian mereka bisa melakukan aktivitas bermain,” kata Suyadi kepada indopos.co.id, Senin (4/11/2024).

“Hal inilah yang membuat kami berpikir untuk menyelipkan beberapa pengetahuan kepada anak-anak tentang pentingnya membaca pada kehidupan mereka sejak dini,” imbuhnya.

Ia berharap, sedikit demi sedikit anak anak akan mulai mengurangi kecanduan bermain gawai, supaya mereka mempunyai rasa empati terhadap lingkungan sekitar.

Di tempat yang sama, Ketua Komunitas Ias Yudhistira mengatakan, ide pembentukan Komunitas Beraksi ini berawal dari niatan ingin menjadi individu yang berguna di masyarakat. Selanjutnya dibentuk Beraksi (bermain bersama anak Indonesia).

“Saat ini kami fokus di kegiatan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yang memang membutuhkan, agar bisa melihat mereka tersenyum bahagia,” katanya.

“Beruntung kami bertemu dengan teman-teman dari TBM Bukit Duri Bercerita yang banyak membantu dan menyediakan wadah untuk mewujudkan niat dari Beraksi ini,” katanya.

“Semoga ke depannya kami bisa selalu bisa bermain bersama dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak Indonesia,” imbuh Ias.

Sementara itu, pendiri dan pengelola TB Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih mengapresiasi kolaborasi TBM yang dikelolanya dengan Komunitas Beraksi. Sebab kegiatan latihan teater bukan saja menyenangkan anak-anak, tetapi membuat mereka makin percaya diri untuk tampil.

Ia berharap, kerja sama dengan Komunitas Beraksi ini akan terus berlanjut dengan beragam kegiatan yang menarik yang ujungnya untuk membangkitkan kepercayaan diri anak-anak, dan yang cukup penting mengurangi kebiasaan bermain gawai di kalangan anak-anak.

Diketahui, latihan dan ‘pentas’ teater rutin digelar setiap hari Minggu. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari TBM Bukit Duri Bercerita dan Komunitas Beraksi atau Bermain Bersama Anak Indonesia. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button