Nasional

Dinasti Politik Berpotensi Lakukan Cara Baru Praktik Otoriter, Revolusi Prancis Disinggung

INDOPOSCO.ID – Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, penolakan terhadap dinasti politik itu penting karena dalam dinasti politik siklus kekuasaan hanya berputar di lingkaran yang sama. Itu seraya menyinggung situasi polltik di Tanah Air.

Dinasti politik menciptakan lingkaran kekuasaan yang sama, karena memiliki sumber daya besar akan cenderung berkuasa lama. Pasalnya dalam sejumlah riset terpercaya kekuasaan berlangsung lama atau turun temurun itu cenderung korup.

“(Dinasti politik) berpotensi kuat melakukan cara-cara baru praktik otoriter,” kata Ubedilah dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Bahkan sebenarnya sudah diingatkan sejak akhir abad ke-19 oleh ilmuwan sosial Lord Acton (1833-1902), Power tends to corrupt. Absolute power corrupts absolutely. Kekuasaan itu cenderung korup, kekuasaan yang absolut pasti korup.

Selain itu, dinasti politik secara historis dan substantif sesungguhnya telah ditolak sejak abad ke-18 ditandai dengan peristiwa revolusi Perancis.

“Artinya jika politik dinasti terus ditumbuhkan, republik ini secara substantif seperti mundur kembali ke abad 18 meskipun berwajah baru melalui pemilihan umum,” kritiknya.

Ia menambahkan, dinasti politik apapun argumenya telah merusak proses kualitatif konsolidasi demokrasi, merusak kaderisasi politik, dan sangat menghambat upaya membuat demokrasi sehat dan berkualitas

“Sebab, ada semacam pengabaian terhadap kepatutan di arena publik,” nilainya.

Presiden Jokowi buka suara soal anggapan menciptakan dinasti politik, setelah Wali Kota Solo sekaligus putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka diusung menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024. Menurutnya, hak pilih semua pemilu di Indonesia ada di tangan rakyat.

“Ya, itu kan masyarakat yang menilai,” jelas Jokowi secara terpisah usai peresmian Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Sementara Bakal calon presiden (capres) Prabowo beranggapan, tak ada yang salah dengan dinasti politik, jika tujuannya adalah berbakti kepada rakyat dan negara Indonesia.

“Kita dinasti merah putih, kita dinasti patriot. Kita dinasti yang ingin mengabdi untuk rakyat. Kalau dinasti Pak Jokowi ingin berbakti kepada rakyat, kenapa? Salahnya apa?,” ucap Prabowo usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Jakarta, Senin (23/10/2023). (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button