Nasional

Udah Ada Dua, Indonesia Butuh Sensor Deteksi Gempa Bumi

INDOPOSCO.ID – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, tata ruang permukiman belum ideal. Hal ini menyebabkan korban terdampak bencana gempa bumi menjadi luas.

“Banyak permukiman yang berkembang ke arah pantai. Dan kontruksi bangunan masih lama, belum menggunakan kontruksi tahan gempa,” ungkapnya di Jakarta, Minggu (16/1/2022).

Sehingga, dikatakan Dwikorita, banyak bangunan roboh pada saat gempa Sumur, Banten. Kemudian, banyak daerah belum memiliki shalter dan jalur evakuasi. Sehingga, saat terjadi bencana, masyarakat akan kesulitan untuk evakuasi. “Masyarakat juga penting untuk diberikan edukasi terkait siaga bencana,” ujarnya.

“Jadi tidak hanya diperkuat struktur dan infrastrukturnya. Tapi juga sosialisasi, edukasi di tingkat masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga : Rumah Rusak Akibat Gempa di Pandeglang Bertambah dan Mendekati Dua Ribu Unit

Lebih jauh dia mengungkapkan, pemetaan dan karakteristik gempa sangat dipengaruhi oleh infrastruktur baik di darat dan di laut. Namun hingga saat ini, menurut dia, Indonesia masih kekurangan infrastruktur di laut.

”Sensor deteksi gempa di darat itu jumlahnya lebih dari 400, tapi di laut jumlahnya masih sangat minim,” tandasnya.

“Kita baru memiliki dua sensor di laut, satu dipasang di Selatan Jawa dan Selat Sunda, ini semua dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional),” bebernya. (nas)

Back to top button