Pria di Sulsel Disuntik Vaksin 16 Kali, Ini Penjelasan Antibodi yang Terbentuk

INDOPOSCO.ID – Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari menyatakan, penyuntikan vaksinasi Covid-19 hingga belasan kali sebenarnya tidak perlu dilakukan. Meski hal itu dinilai tidak memberikan efek samping.
Pernyataan tersebut menanggapi pengakuan seorang joki vaksinasi Covid-19, bernama Abdul Rahim. Pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu mengklaim telah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.
“Tidak ada dampak atau efek samping, seperti yang terlihat pada orang yang disuntikkan tersebut, sehat walafiat. Jadi tidak berbahaya, namun tidak perlu,” kata Hindra melalui gawai, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga : Joki Vaksin Covid-19 di Sulsel, Komnas KIPI: Selesaikan Secara Hukum
Sementara mengenai pembentukan antibodi itu menyesuaikan respon tubuh, penyuntikan belasan kali yang dilakukan tidak menjamin seseorang tersebut menjadi kuat terhadap Covid-19.
Sebab, kekebalan yang sebelumnya terbentuk dari dua suntikan awal akan dinetralkan oleh vaksin yang disuntikan berikutnya.
“Antibodi yang terbentuk sesuai dengan respons tubuh, pasti akan terbentuk, bila masih tinggi, maka suntikan vaksin berikutnya akan dinetralkan antibodi yang masih ada, hasil vaksinasi sebelumnya,” terangnya.
Baca Juga : Meski Vaksinasi Tinggi, Omicron Tetap Jadi Ancaman Nyata
Meski ada laporan menunjukan setelah dua kali disuntik vaksin Sinovac dan dibooster dengan AstraZeneca akan memberikan kekebalan. Bisa berapa lama antibodi bertahan, namun masih harus diamati.
“Pada yang bersangkutan, jadwal vaskinasi tidak sesuai dengan uji klinik, maka kekebalan yang didapat tidak dapat kita ramalkan,” ujar Hindra.
Beredar video di media sosial yang menunjukan pengakuan pria bernama Abdul Rahim tentang vaksinasi. Pria berusia 49 tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu membuat geger karena menjadi joki vaksinasi Covid-19.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Iye, saya Abdul Rahim saya telah melakukan vaksinasi 14 kali, eh 14 orang pengganti vaksinasi. Adapun saya disuntikan 16 kali. Upah yang diberikan kepada saya itu antara Rp100 ribu sampai Rp800 ribu. Iye, sekian,” ucap Abdul Rahim dalam rekaman video tersebut. (dan)