25 Mutasi Varian Delta Terdeteksi di Indonesia

INDOPOSCO.ID – Kementerian Kesehatan menyatakan, bahwa pihaknya semakin memperbanyak teknik pencarian dan pemeriksaan strain virus baru dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
Hasil WGS digunakan mengendalikan distribusi varian Covid-19 yang menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Upaya itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.
“Monitor dengan baik, dengan lab WGS bagaimana pergerakan mutasi yang ada dari luar negeri maupun mutasi di dalam negeri,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan virtual di YouTube Sekretariat Presiden dilihat, Selasa (23/11/2021).
Kemenkes sudah mengidentifikasi lebih dari 25 mutasi varian virus SARS-CoV-2 Delta berada di Indonesia. Kendati demikian, belum ada tren kenaikan kasus positif Covid-19.
“Di Indonesia sendiri mutasi varian delta sudah lebih dari 25. Baik anaknya delta atau cucunya sudah terjadi mutasi,” tutur Budi.
Arahan lain Jokowi, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat Natal dan tahun baru ialah mempercepat cakupan vaksinasi dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Jokowi sudah mewanti-wanti agar lonjakan kasus covid-19 di sejumlah negara Eropa yang terjadi akibat turunan varian Delta, jangan sampai terjadi di Tanah Air.
“Percepat vaksinasi. Kedua, jangan lengah terhadap protokol kesehatan. Terutama saat Natal dan tahun baru ini,” ujar Budi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan di Indonesia telah ditemukan 23 jenis turunan varian Delta.
Bahkan varian Delta di Indonesia sendiri sudah mencatatkan sebanyak 4.358 dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing. Turunan varian Delta yang mendominasi di Indonesia adalah AY.23 sebanyak 3.050 kasus.
“Kita juga harus waspadai karena varian Delta itu sudah sampai dengan 23 varian jadi ini musuh di dalam negeri atau musuh domestik kita ini masih cukup besar,” kata Nadia keterangan virtual, Kamis (28/10/2021).(dan)