Nasional

PKS Siapkan Relawan untuk Dampingi Korban Kekerasan Seksual

INDOPOSCO.ID – Kader PKS harus mengadvokasi kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan dan anak di wilayah masing-masing. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua DPP Bidang Kesejahteraan Sosial Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani Aher melalui gawai, Senin (22/11/2021).

Ia menuturkan, kader PKS harus memberikan bantuan dan uluran tangan kepada korban kekerasan seksual. Dan memastikan mereka mendapatkan layanan rehabilitasi psikis dan fisik serta mendapatkan keadilan hukum.

“Ini merupakan refleksi dari sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Sebagai elemen bangsa yang mencitakan wujudnya perilaku adil dan beradab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu saja PKS jelas menolak kekerasan atau kejahatan seksual yang menodai martabat manusia,” terangnya.

Oleh karena itu, dikatakan Netty, kader PKS harus menunjukkan keberpihakan pada korban kekerasan atau kejahatan seksual pada tataran praktis dan implementatif.

Baca Juga: Korban Penyiraman Air Keras Meninggal di RSUD Cianjur

Berdasarkan laporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), sepanjang tahun 2020 terjadi kekerasan seksual pada anak dan perempuan sebanyak 7.191 kasus.

“Banyak korban kekerasan seksual yang enggan atau bahkan sama sekali tidak berani melapor. Mereka butuh pendampingan,” ucapnya.

“Kekerasan atau kejahatan seksual bukan saja menyerang fisik tapi juga menyerang sisi psikologis korban. Kejadian tersebut dapat berujung pada trauma mendalam. Pendampingan psikologis penting dilakukan guna memulihkan kondisi mentalitas korban,” imbuhnya.

Selain itu, menurut dia, para relawan PKS harus memberikan edukasi terkait bentuk-bentuk kekerasan seksual dan bagaimana cara mencegahnya. Sebab, selama ini sebagian besar masyarakat belum memiliki pengetahuan yang benar soal kekerasan seksual.

“Banyak dari mereka yang sudah berulang kali mengalaminya tapi diam saja lantaran tidak mengerti bahwa dirinya telah menjadi korban,” ujarnya. (nas)

Back to top button