Kecepatan Berita Tak Boleh Abaikan Akurasi

INDOPOSCO.ID – Kecepatan dan kemudahan dalam menyampaikan informasi merupakan salah satu keunggulan dari media online. Namun, paling penting tetap mengutamakan akurasi dalam menulis berita.
Komika yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang jurnalis musik, Soleh Solihun mengingatkan para pekerja media massa tidak mengorbankan akurasi ketika menyajikan berita kepada masyarakat.
Akurasi harus menjadi salah satu poin penting yang selalu dipegang teguh oleh para jurnalis dalam menuliskan berita.
“Cepat boleh, tapi juga harus akurat,” kata Soleh Solihun saat berbincang dengan Indoposco di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Senin (1/11/2021).
Media-media online seakan berlomba-lomba mendapatkan yang tercepat menayangkan berita tertentu. Itu terkadang membuat penyajian berita tidak berimbang atau melewatkan memeriksa kembali laporan berita.
Meskipun karakteristik penyajian informasi media online bersifat realtime. Sebisa mungkin dapat mewartakan berita berimbang. Masyarakat juga berhak menerima berita secara utuh.
“Karena berlomba-lomba dalam menyajikan berita supaya lebih cepat, jadinya kadang malas untuk crosscheck atau malas ngasih berita berimbang kalau memberitakan satu topik, hanya ke satu narasumber,” tutur Soleh.
Di sisi lain, harapan penulis narasumber berikutnya bisa disajikan di berita selanjutnya. Padahal menurutnya orang belum tentu baca berita susulannya. “Orang kan hanya baca satu berita, tapi tidak baca setelah itu ada berita susulannya,” celetuk Soleh.
Derasnya arus informasi dibantu dengan adanya internet, membuat berita yang dikonsumsi masyarakat semakin tidak terkontrol. Sehingga muncul berita hoaks yang merugikan semua orang.
Maka itu, tantangan wartawan harus menyajikan berita yang dipercaya. Sebab, saat ini tidak bisa terhindari bahwa banyak media sosial dan berita-berita tidak benar.
“Tantangannya bagaimana media bisa dipercaya, karena sekarang orang melihat berita suka tidak percaya. Ah, ini beritanya pesenan atau wartawannya tidak benar,” ucap Soleh.
“Berita yang dihasilkan wartawan itu bisa dipercaya, tidak hoaks dan
tidak langsung cepat,” tambah mantan wartawan Rolling Stone Indonesia itu.
Paling penting yang harus dijaga para pengelola media massa adalah kredibilitas. Selain itu, akurasi yang merupakan bagian dari disiplin verifikasi yang menjadi pembeda antara media massa tepercaya dengan media sosial.
“Tantangannya bagaimana supaya kredibilitas wartawan atau media massa tetap ada. Tidak kalah dari akun-akun media sosial yang bukan dari media massa,” ucap pria berdarah Sunda itu. (dan)