Sudi Silalahi Katalisator di Tengah Dinamika Politik

INDOPOSCO.ID – Ketua Dewan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Hinca I.P.Panjaitan mengatakan, Menteri Sekretaris Negara RI periode 2009-2014 Letnan Jenderal (Letjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) (Purnawirawan) Sudi Silalahi adalah katalisator di tengah dinamika politik selama Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) memimpin.
“Pak Sudi Silalahi mampu menjadi sosok yang berperan sebagai katalisator di tengah banyaknya warna koalisi yang menghuni istana saat itu,” kata dia, di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Hinca mengatakan, kerapian dan ketelitian Sudi Silalahi membuat sosok tersebut mampu menjalankan tugasnya sebagai seorang sekretaris dengan sangat baik meski jabatan tersebut memiliki tanggung jawab yang begitu berat.
Salah satu pencapaian terbaik Sudi Silalahi, menurut Anggota Komisi III DPR RI itu adalah ketika yang bersangkutan turut berkontribusi dan menjalani perundingan damai di Ambon dan Poso bersama SBY ketika Sudi masih berprofesi selaku Sekretaris Menteri Ketua Aspek Politik serta Keamanan Indonesia di dasar rezim Kepala negara Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga : Demokrat: Uji Materiil AD/ART Bukan Terobosan Tetapi Sesat Hukum
Sudi Silalahi mengawali karier di pemerintahan dengan menjadi sekretaris SSBY saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia (Menko Polkam RI), kemudian menjadi Menteri Sekretaris Kabinet periode 2004-2009, selanjutnya menjadi Menteri Sekretaris Negara periode 2009-2014.
“Kebiasaan (almarhum) Sudi Silalahi yang dikenal sangat perfeksionis membuat Bapak SBY begitu nyaman dan tenang sebab hal-hal yang menyangkut soal kenegaraan memang harus dikerjakan secara teliti,” tutur Hinca.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat ini beberapa kali memperoleh wejangan dari (almarhum) Sudi Silalahi ketika dipercaya sebagai sekjen.
“Beliau mengatakan untuk menjadi seorang sekretaris, Anda harus mampu bekerja keras dan setia. Saya tentunya berterima kasih untuk segala ilmu yang diturunkan oleh almarhum,” ucapnya.
Hinca mengatakan, keluarga besar Partai Demokrat berterima kasih kepada Sudi Silalahi atas jasanya kepada negara, baik selama Sudi berkarier di militer maupun ketika mendampingi Presiden SBY selama 10 tahun.
Sudi Silalahi wafat di Rumah Sakit Gatot Soebroto (RSPAD) Jakarta Pusat pada Senin (25/10) pukul 23.23 WIB karena sakit. Atas kabar tersebut, Panjaitan berbelasungkawa disertai dengan doa agar Sudi Silalahi mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Saya begitu menghormati almarhum Sudi Silalahi sepanjang karier politik saya. Tidak hanya itu, berdasarkan adat Batak, beliau adalah tulang saya. Untuk itu, adalah kewajiban bagi saya untuk menempatkan beliau selalu dalam posisi yang terhormat. Selamat jalan, Tulang!” kata Panjaitan. (mg2)