Kapolri Ingin Polisi Dicintai Masyarakat

INDOPOSCO.ID – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berharap ke depan seluruh anggota polisi dapat dicintai oleh masyarakat Indonesia.
“Ke depan saya inginkan polisi dicintai karena Polri melindungi dan mengayomi masyarakat, karena Polri hadir di tengah-tengah masyarakat. Itu yang ingin kami ciptakan,” ujar Sigit saat meresmikan revitalisasi Museum Polri tahun anggaran 2021 di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.
Jenderal bintang 4 yang diketahui dengan konsep Polri Presisi-nya itu pun menegaskan seluruh jajarannya akan tantangan tugas di tengah era keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi dewasa ini.
Bagi ia, perubahan era dengan perkembangan kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi tentunya akan berdampak pada marwah Polri di mata masyarakat.
“Oleh karena itu perlu beradaptasi,” ujar Sigit dikutip dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri.
Sebagai generasi penerus di institusi Polri era ini, lanjut Sigit, seluruh jajaran harus mengukir sejarahnya sendiri. Tentunya, catatan sejarah tersebut harus bersifat prestasi, bekerja secara profesional serta bertugas sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
“Oleh karena itu, pilihan Polri bagaimana pada saat ini Polri mengukir sejarah. Polri mencatat dalam buku putih sejarah dengan prestasi-prestasi, dengan hal yang baik untuk organisasi Polri, karena ini akan dikenang ke depan oleh generasi penerus kita,” ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim itu meminta kepada seluruh barisan Polri untuk berlagak bijak dan handal di era keterbukaan informasi ini, mengingat setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang polisi akan berdampak pada citra institusi Polri.
Sigit pun menekankan antusias perubahan begitu juga konsep Presisi harus terus diimplementasikan setiap saat.
Antusias ini pun, lanjut Sigit, searah dengan revitalisasi Museum Polri yang bermaksud mengenang sejarah panjang akan kedudukan penting institusi Korps Bhayangkara di Indonesia dari zaman ke zaman.
Mengambil statment bapak pendiri bangsa Indonesia Soekarno soal”Jas Merah” atau jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, tutur Sigit, Polri juga mempunyai kedudukan penting dalam meregang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Bagi Sigit, antusias nilai keberanian tersebut harus dipertahankan dan ditanamkan seluruh personel Polri dewasa ini.
“Tentunya itu adalah nilai kepahlawanan yang harus selalu ditanamkan dalam sanubari dan tentu kita tanamkan di hati penerus kita. Hal-hal itu harus kita pelihara. Di sinilah peran museum Polri,” ucap Sigit.
Tidak hanya itu, Sigit juga menyampaikan berkat atau dukungannya terhadap konsep pembangunan museum di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang, Jawa Tengah.
Bagi ia, tempat tersebut simbol dari lahirnya personel kepolisian yang senantiasa setia melayani dan mengayomi masyarakat.
Dibangunnya museum di Akpol juga diharapkan bisa memberikan bimbingan kepada masyarakat akan sejarah panjang dari institusi Korps Bhayangkara di Indonesia.
“Tentunya kita mendukung rencana ke depan, dengan mendirikan museum di Akpol, karena di sanalah kita lahir dan dari situlah tentunya kita harus ingat,” tutur alumni Akabri 1991 ini.
Terkait revitalisasi museum Polri, Sigit mengapresiasi jajarannya karena telah memanfaatkan kemajuan teknologi dengan meluncurkan aplikasi museum virtual 4.0. Platform itu akan membantu mengenalkan sejarah panjang Polri kepada seluruh lapisan masyarakat.
Museum Polri dibangun tahun 2009 bertepatan pada Hari Bhayangkara ke-63 dan dibangun pada saat Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri menjabat sebagai Kapolri. (mg4)