Maman Abdurrahman, Anak Rantau yang Jadi Wakil Rakyat

INDOPOSCO.ID – Tegas dan cerdas, begitu kesan pertama mengenal sosok politikus muda Maman Abdurrahman. Ia menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar. Menorehkan karier politik yang terbilang cemerlang untuk membawa perubahan positif.
Maman Abdurrahman lahir di Kota Pontianak. Mulai jenjang pendidikan di SD Nusa Indah, lanjut ke SMP 13 yang sekarang jadi SMP 11, dan SMA 3 Pontianak. Namun, ternyata dia pernah merasakan sekolah di Jakarta.
“Sempat sekolah dasar 2 tahun di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kebetulan orang tua tugas, jadi gua nyelesain SD di situ. Tapi, lanjut SMP di Pontianak,” kata Maman dalam podcast Ngaco (Ngobrol Ala Indoposco) melalui kanal YouTube Indoposco, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga : Lapas Pemuda Tangerang Terima Kunjungan Reses Anggota Komisi III DPR RI
Setelah lulus SMA tahun 1998, berangkat ke Jakarta guna melanjutkan kuliah di Trisakti Jakarta. Mulai mengenal dunia pergerakan mahasiswa. Sedari dulu, dia sudah dikenal kritis dalam forum mahasiswa.
“Gua lahir, besar lulus SMA balik ke Jakarta lagi. Jadi anak rantau. Pernah jadi Presiden Mahasiswa di Trisakti,” tutur Maman yang mengambil jurusan Teknik Perminyakan kala itu.
Tidak hanya di dalam kampus, Maman juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) merupakan organisasi kepemudaan. Ia sempat tak menyangka ternyata hal itu menjadi awal karier politiknya.
“Dulu ngga kepikiran, datang dari Pontianak keluarga di sana. Tiba-tiba jadi Presiden Mahasiswa Trisakti. Itu awal karier politik gua,” imbuh Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Kalbar itu.
Meskipun tidak langsung masuk ke partai politik sejak lulus kuliah, namun pengalaman dalam dunia gerakan mahasiswa menjadi bekal penting di dunia politik.
Maman sempat meniti karir profesional di bidang teknik perminyakan. Berpetualang ke berbagai perusahaan. Seiring berjalannya waktu, muncul panggilan hati nurani untuk kembali ke pentas politik
“Lulus (kuliah), rata-rata teman gua lanjut ke partai politik, organisasi. Gua ngga langsung, gua kerja karena tuntutan ekonomi,” cerita Maman.
Pada 2009, ia memutuskan berlabuh ke Partai Golkar. Politisi muda itu dipercaya menjadi wakil rakyat bahkan menduduki peringkat jabatan strategis di Komisi VII DPR.
Komisi VII DPR membidangi energi dan perindustrian. Dengan mitra kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral., Kementerian Perindustrian, Badan Pengakajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Selain itu, Badan Tenaga Nuklir (Batan), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapetan), Badan Informasi Geospasial, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Eikjman dan lainnya.
“Gua punya kebanggan tersendiri di Komisi VII DPR. Bukannya gua mengecilkan komisi lain. Kebetulan karena latar belakang pendidikan bidang perminyakan,” ujar Maman. (dan)