Pemerintah Indonesia dan Turki Dorong Percepatan Negosiasi IT-CEPA

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat mengaktifkan kembali perundingan kesepakatan perdagangan bebas bilateral, Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA,) guna mendongkrak nilai perdagangan antara kedua negara.
Upaya itu dikatakan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal kepada pers, terkait kunjungan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, ke Turki pada 12-13 Oktober lalu, yang dipantau dari Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Ia mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu itu, Menlu Retno membahas Mengenai percepatan perundingan IT-CEPA itu. Bagi ia, terdapat kemauan yang sama di antara kedua Menlu.
Upaya tersebut juga menemukan dukungan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, seperti yang disampaikan Erdogan saat menerima kunjungan kehormatan Menlu Retno.
“Bahwa kedua negara harus mengaktifkan kembali negosiasi perdagangan bebas bilateral, yang kita kenal dengan CEPA, diantara kedua negara, karena volume perdagangan yang dicapai saat ini relatif masih rendah,” ujar Iqbal.
Dia menjelaskan bahwa angka perdagangan kedua negara pada tahun 2019 tercatat sebesar 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp22,4 triliun).
Pemerintah Indonesia dan Turki sendiri berharap volume perdagangan dapat mencapai target senilai 10 miliar dolar AS pada 2023.
“Namun, dengan terhambatnya perjanjian CEPA dan adanya wabah COVID-19, memang kita masih jauh dari pencapaian target itu. Karena itu, kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong percepatan perjanjian perdagangan bebas di kedua negara,” ujarnya.
Iqbal menarangkan bahwa tidak hanya melakukan kunjungan kehormatan dengan Presiden Turki dan melakukan dialog dengan Menlu Turki, Menlu Retno juga sempat berjumpa dengan asosiasi kontraktor setempat, guna mendorong perusahaan- perusahaan Turki menanamkan investasi di Indonesia, terutama di bidang infrastruktur.
Tidak hanya itu, Indonesia dan Turki juga mencapai kesepakatan untuk melakukan pengembangan dan produksi bersama untuk obat parasetamol.
Menlu sempat melihat penandatanganan kerja sama antara PT Waskita Karya dan Nurol Company asal Turki, yang dapat membuka jalan bagi kedua perusahaan untuk meluaskan kerja sama pembangunan di negara ketiga. (mg4)