Pemprov Diminta Prioritaskan Pembangunan Banten Selatan

INDOPOSCO.ID – Memasuki umur yang ke 21 tahun, pembangunan di Provinsi Banten dinilai masih terjadi ketimpangan. Terlebih khusus untuk wilayah Banten bagian Selatan.
Dari rata-rata Indesk Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Pandeglang dan Kabupeten Lebak masih di angka 6 persen. Sementara Tangerang Raya, sudah baik yakni di angka 7 sampai 8 persen.
Pengamat Kebijakan Publik Ahmad Sururi mengatakan, capaian IPM menjadi indikator pembangunan. Semakin kecil angka IPM, maka seharusnya perhatian Pemprov Banten harus besar.
Jika rata-rata IPM ini tidak sama, maka ketertinggalan pembangunan dan ketimpangan sosial semakin tinggi.
“IPM selalu di angka 6 persen terus. Ini indikator pembangunan dari situ ya. Yang bagus Kota Tangsel di atas 8 persen, diikuti Cilegon dan Kota Tangerang. Artinya ketertinggalan pembangun tinggi, kesenjangan pembangunan tidak pernah terwujud,” katanya, Kamis (30/9/2021).
Ia menegaskan, kebijakan Pemprov Banten jangan hanya seperti macan kertas. Kapasitas sosial bagian Banten selatan harus tinggi.
“Kebijakan jangan hanya bersifat macan kertas, harus terwujud IMP naik, investasi naik. Jangan hanya di Tangerang, tapi di Banten Selatan juga. Kebijakannya harus berbasis riset menurut saya,” tegasnya.
Di sisi lain, pihaknya mengapresiasi investasi yang masuk ke Banten cukup tinggi. Tetapi sayangnya, belum dapat maksimal dalam menyerap tenaga kerja.
“Investasi tinggi, tapi penganggurannya juga sangat tinggi. Apa strategi investasi salah atau mengatasi pengangguran yang salah. Belum efektif menurut saya,” paparnya. (son)