Epidemiolog: Indikator 3T Belum Memadai, Badai Covid-19 Masih Mungkin Terjadi

INDOPOSCO.ID – Epidemiolog Dicky Budiman menuturkan, upaya menekan laju penularan Covid-19 dengan 3T (tracing, testing dan treatment) di Indonesia belum memadai. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, Indonesia masih sangat tertinggal.
“Standar yang ditetapkan WHO saja 1 test orang per seribu dalam seminggu masih 0,5 atau 0,4. Ini artinya masih belum tercapai,” ujar Dicky Budiman dalam acara daring, Rabu (1/9/2021).
Ia menyebut, dengan tingkat 3T yang belum memadai tersebut menjadikan indikator laju penularan Covid-19 harus mendapat perhatian serius. Dengan informasi penurunan kasus Covid-19 di tengah indikator 3T yang belum memadai, maka harus dicermati serius.
“Kita harus cermati. Bahkan Amerika saja terancam gelombang ketiga oleh varian delta,” ungkapnya.
“Bahkan saat ini dideteksi ada beberapa varian baru muncul,” imbuhnya.
Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level oleh pemerintah, menurut dia sudah tepat. Namun perlu pemahaman kepada masyarakat bahwa pembatasan tetap diberlaukan pada PPKM level.
“Ini (Pembatasan) tujuannya untuk melindungi masayarakat. Bahkan, sekalipun pada PPKM level yang terkendali sekalipun,” terangnya.
Selain dukungan dari masyarakat dengan patuh terhadap Prokes, dikatakan Dicky, pemerintah daerah harus intensif melakukan 3T. Sehingga angka positivity ratenya menurun. Pasalnya, banyak kabupaten/ kota yang menemukan kasus Covid-19 seperti wanprestasi.
“Di Jakarta misalnya, positivity rate sudah turun. Tapi itu pun masih stabil,” ucapnya. (nas)