DPR: Pemerintah Jangan “Cuek Bebek” dengan Keamanan Data Pribadi

INDOPOSCO.ID – Dugaan kebocoran data pada aplikasi e-HAC Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada aplikasi sejenis yang dikeluarkan pemerintah.
Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher melalui gawai, Rabu (1/9/2021).
Ia mempertanyakan keamanan data di aplikasi PeduliLindungi yang menjadi syarat melakukan perjalanan selama PPKM. “Bagaimana kemananan data di aplikasi PeduliLindungi? Apakah ada jaminan data tidak bocor? Pemerintah harus memberikan bukti adanya jaminan keamanan, bukan cuma janji-janji,” katanya.
“Jangan salahkan jika rakyat curiga dan enggan menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” imbuhnya.
Sikap masyarakat tersebut, dikatakan dia, bisa berdampak pada pengendalian laju penularan Covid-19. Sebab, masyarakat akan enggan mengisi data untuk memantau mobilitas.
“Pengendalikan penularan kasus akan semakin sulit dilakukan. Begitu juga terkait dengan pantauan orang sudah tervaksin atau belum,” katanya.
Menurut dia, kebocoran data jika disalahgunakan tentu dapat menimbulkan kekacauan pada validitas data Covid-19. “Beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 dengan alasan input data tidak valid,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah agar menyelesaikan kasus tersebut dan melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi data secara menyeluruh.
“Sejak 2020 kita mendengar tentang kebocoran data BPJS, data NIK, data nomor Hp dan data lainnya. Mengapa bisa terjadi berulang? Apakah pemerintah tidak belajar dari pengalaman?” tegasnya.
“Jangan-jangan selama ini pemerintah memang ‘cuek bebek’ terkait jaminan keamanan data pribadi,” imbuhnya. (nas)