Nasional

Menaker: BSU Mampu Cegah PHK

INDOPOSCO.ID – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus melakukan pematangan kebijakan penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja/ buruh.

Menteri Ketenagakerjaa (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan, penyaluran BSU untuk membantu mengatasi dampak sektor ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Melalui kebijakan penyaluran BSU 2021 tersebut, menurut dia, dapat mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan membantu pekerja/ buruh yang dirumahkan atau berkurang gajinya karena pembatasan jam kerja.

“Upaya ini tidak lain agar tingkat pengangguran dan kemiskinan akibat pandemi dapat kita tekan,” ujar Ida Fauziyah di Jakarta, Kamis (22/7/2021).

Sebagai salah satu pelaksana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kemnaker, dikatakan Ida, sejak 2020 lalu telah digulirkan empat program PEN dan menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan.

“Program BSU telah diberikan kepada 12,2 juta orang. Program kartu prakerja menyasar 5,5 juta orang. Program bantuan produktif usaha mikro mencapai 12 juta orang dan program padat karya menyasar 2,6 juta orang,” bebernya.

Ida juga menambahkan, pihaknya juga banyak meluncurkan progran dalam penanganan dampak Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Yakni pelatihan vokasi dengan metode blended training yang mencapai 121 ribu orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11 ribu tenaga kerja, serta sertifikasi kompetensi yang mencapai hampir 750 ribu orang.

“Jaring pengaman perluasan kesempatan kerja seperti program wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang total mencapai 322 ribu orang,” ucapnya.

Kemnaker juga melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja di tengah pandemi, dengan berhasil menempatkan 948 ribu tenaga kerja di dalam maupun di luar negeri.

“Jika kita total upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan tadi jumlahnya bisa mencapai 34,6 juta orang, melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid-19, survei dari BPS mencapai 29,12 juta orang,” ujarnya.(nas)

Back to top button