IAI: Obat Langka dan Mahal Tidak Harus Terjadi

INDOPOSCO.ID – Kelangkaan dan mahalnya obat terapi Covid-19 disebabkan adanya dugaan oknum atau mafia yang mencari keuntungan. Faktor lainnya, karena bahan baku obat masih bergantung impor.
Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Prof Yahdiana Harahap dalam acara daring, Kamis (8/7/2021).
Dia mengatakan, kebutuhan obat yang tinggi, menyebabkan produksi obat pun meningkat. Di masa pandemi, menurutnya, berdampak pada distribusi bahan baku obat dari luar negeri.
“Kasus serupa pernah terjadi pada awal pandemi. Masker, obat dan vitamin langka dan mahal. Tapi dengan kebijakan pembelian dengan pembatasan dan produksi ditingkatkan, masalah itu terselesaikan,” terangnya.
Tingginya harga eceran obat di pasaran, dikatakan dia, seharusnya tidak terjadi. Dugaan penimbunan oleh oknum harus ditindak tegas oleh aparat penegak hukum (APH).
“Harus ada edukasi kepada konsumen. Jangan hanya tertuju pada 1 jenis obat saja,” ucapnya.
Kelangkaan obat, masih ujar dia, bisa disebabkan oleh panic buying konsumen. Mereka ingin merasa aman, kendati tidak terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dengan memiliki obat, mereka yang tidak sakit merasa tenang dan aman. ini juga bisa menyebabkan kelangkaan obat di pasaran,” imbuhnya.
“Kondisi ini yang dirugikan masyarakat. Seharusnya ini tidak boleh terjadi,” katanya.
Dia menjelaskan, penggunaan obat sesuai kebutuhan akan memberi efek yang baik bagi tubuh. Bila tidak dikontrol, maka itu berdampak negatif.
“Ini tugas kita bersama, harus ada edukasi kepada masyarakat,” ujarnya. (nas)