Ini Modus yang Sering Digunakan Oknum Dalam Menipu Mengatasnamakan Bea Cukai
INDOPOSCO.ID – Saat ini masih bayak ditemukan kasus-kasus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai. Sebagai instansi yang bertugas memungut pungutan negara, Bea Cukai masih menjadi sasaran empuk para pelaku penipuan yang tidak bertanggung jawab. Untuk melancarkan modusnya, para pelaku tidak jarang memasang foto pejabat Bea Cukai untuk memalsukan identitas mereka. Oleh karena itu, Bea Cukai memberikan informasi bagi masyarakat agar terhindar dari penipuan.
Bea Cukai telah mengidentifikasi beberapa jenis modus penipuan yang sangat marak terjadi di masyarakat. Beberapa modus yang kerap dilakukan yaitu modus jual beli online dalam negeri. Pelaku menawarkan barang pada media sosial khususnya Facebook dan Instagram, dengan harga yang sangat murah jauh di bawah harga pasar. Pelaku menawarkan barang tersebut sebagai sitaan Bea Cukai, tanpa pajak dan sejenisnya.
Setelah terjadi transaksi jual-beli, oknum pelaku lainnya menghubungi korban mengaku sebagai petugas Bea Cukai menyatakan bahwa barang yang dibeli ilegal dan meminta korban mentransfer uang ke rekening pelaku dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakannya. Modus ini mayoritas disertai ancaman dan akan dijemput polisi, kurungan atau denda puluhan juta rupiah apabila tidak mentransfer uang.
Modus yang kedua adalah modus lelang palsu. Dalam modus ini, oknum mengatakan bahwa pihak Bea Cukai sedang menyelenggarakan lelang tertutup, tetapi resmi. Pelaku menawarkan lelang melalui beberapa saluran, seperti media sosial, WhatsApp group, atau SMS berantai. Calon korban diminta untuk transfer uang ke rekening pribadi bahkan sampai disamarkan menjadi rekening bendahara lelang.
Modus ketiga berupa jasa penyelesaian tangkapan Bea Cukai. Pada modus ini, pelaku menawarkan jasa bahwa pelaku dapat membantu menyelesaiakan kasus dan mengembalikan barang yang telah disita oleh petugas Bea Cukai. Ini adalah modus double-hit yang menjadi terusan setelah pelaku menjual barang kepada korban, dengan begitu pelaku mendapatkan keuntungan dari barang tipuan dan pemerasan.
Modus keempat berupa kiriman luar negeri. Modus ini paling sering ditemui di masyarakat dikarenakan si pelaku harus terlebih dahulu berkenalan atau membangun kepercayaan selama berbulan-bulan.
Modus jenis ini paling banyak menyerang kaum hawa karena kepercayaan yang telah dibangun oleh si pelaku penipuan dengan motif asmara dan menimbulkan kerugian paling besar.
Cara kerja modus ini, setelah pelaku berkenalan dan membangun kepercayaan, pelaku mengaku dirinya mengirimkan barang kepada korban yang biasanya berisi ponsel, tas, emas termasuk uang.