Megapolitan

Pasar Jaya Genjot Revitalisasi 153 Pasar, Jakarta Kian Dekat Jadi Kota Global

INDOPOSCO.ID – Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menegaskan transformasi pasar menjadi langkah strategis menjadikan Jakarta sebagai kota global.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Agus memaparkan, sejak dirinya menjabat pada Agustus 2023, Pasar Jaya mendorong program revitalisasi dan modernisasi di 153 pasar.

“Perubahan signifikan terlihat pada perbaikan fisik, peningkatan fasilitas, hingga penguatan tata kelola,” katanya kepada wartawan pada Rabu (24/9/2025).

Ia mengungkapkan, hingga September 2025, 67 pasar telah dicat ulang dengan warna korporasi baru, disertai perbaikan toilet, area parkir, taman, dan eskalator.

Revitalisasi juga dilakukan melalui tiga skema yakni dana internal, Penyertaan Modal Daerah (PMD), serta kemitraan dengan swasta di Pasar Pramuka, Jembatan Besi, Senen Blok 6, dan Pasar Minggu.

Selain itu, kata dia, Pasar Jaya tengah membangun pusat pengolahan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati bekerja sama dengan PT LAPI ITB.

“Fasilitas ini ditargetkan rampung Mei 2026 dan mampu mengolah 95 persen sampah organik langsung di lokasi,” ujarnya.

Lanjutnya, transformasi digital juga dikebut. Sistem pembayaran nontunai sudah berlaku di 57 pasar dan pengelolaan digital di 30 pasar.

“Tahun ini tambahan 30 pasar lagi masuk program digitalisasi,” kata Agus.

“Pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern, berdaya saing, dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Ia menuturkan, Pasar Jaya juga mengembangkan konsep hunian di atas pasar melalui Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) 60 tahun.

Proyek pertama di Rusun Pasar Rumput kini terisi 85 persen, mayoritas dihuni milenial, ASN, dan pekerja swasta.

“Lima lokasi strategis lain, seperti Pasar Minggu dan Pasar Senen, disiapkan untuk pengembangan serupa,” tuturnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menegaskan peran vital pasar dalam perekonomian ibu kota.

Kata dia BPS mencatat kontribusi Jakarta terhadap PDB nasional mencapai 16,61 persen dengan pertumbuhan 5,18 persen, melampaui angka nasional.

“Pasar adalah nadi perekonomian Jakarta. Modernisasi tidak boleh menghapus nilai kerakyatan, justru harus memperkuatnya,” ujar Suharini.

Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta tengah menggarap pasar tematik, termasuk menjadikan Pasar Baru sebagai destinasi wisata budaya terintegrasi dengan kawasan heritage Jakarta Pusat.

Menurutnya, tantangan terbesar ialah persaingan dengan perdagangan daring.

“Revitalisasi harus diikuti tarif wajar dan kenyamanan konsumen, agar pasar tidak hanya megah tapi juga hidup,” ucapnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button