HUT ke-497 Tahun, Nirwono Joga: Jakarta Harus Fokus Banjir, Macet dan Polusi

INDOPOSCO.ID – Hari ini Jakarta genap berusia 497 tahun. Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menuturkan, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta harus tetap fokus menuntas tiga Pekerjaan Rumah (PR) utama.
“Pemprov DKJ harus mengendalikan banjir (berkurang secara signifikan setiap tahunnya), mengurai kemacetan lalu lintas/ lalin (jarak tempuh harua lebih singkat, polusi udara berkurang drastis,” kata Nirwono Joga kepada indopos.co.id, Sabtu (22/6/2024).
Selain itu, lanjutnya, DKJ juga harus membenahi tata ruang kota (kawasan kumuh berkurang). Sehingga kota lebih asri, permukiman dekat transportasi publik, nyaman berjalan kaki di trotoar atau bersepeda. “Tanpa membereskan itu semua sulit buat Jakarta melangkah menuju kota global,” ucapnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, Jakarta harus memenuhi lima kriteria (skala 1-100) Global Cities Index. Di antaranya aktivitas bisnis (30 persen) aliran keuangan, dinamika pasar, kehadiran (kantor pusat) perusahaan multinasional; kualitas sumber daya manusia (30 persen) tingkat pendidikan warga; pertukaran informasi (15 persen).
Dan, akses informasi internet dan sumber media (media massa arus utama, media sosial), pengalaman budaya (15 persen) akses ke museum, festival kebudayaan, penyelenggaraan olahraga utama dunia, interaksi/ dukungan politik (10 persen) kegiatan (diskusi) politik, kelompok pemikir, kehadiran kedutaan dan kegiatannya.
Untuk meningkatkan potensi Jakarta menjadi kota global, menurut dia, ada empat kriteria (skala 1-100) Global Cities Outlook. Yakni kesejahteraan warga (25 persen) seperti keamanan, layanan kesehatan, kesetaraan sosial, kondisi lingkungan hidup.
“Bidang ekonomi (25 persen) investasi jangka panjang dan produk domestik bruto (PDB), inovasi (25 persen) kewirausahaan (entrepreneurship) hak paten, investasi swasta, inkubator/start up/digital, tata kelola (25 persen) stabilitas jangka panjang – transparansi, kualitas birokrasi, kemudahan berbisnis,” bebernya.
Ia menuturkan, Jakarta memiliki banyak potensi menjadi kota global seperti pengembangan kawasan investasi tematik Jakarta (thematic investement area Jakarta/TIARA). Setidaknya ada 10 kawasan tematik potensial dikembangkan (business improvement district proposal).
Di antaranya Kebayoran Baru menjadi Ibu kota ASEAN, Grogol menjadi pusat riset/pendidikan global), Salemba-Cikini menjadi pusat kesehatan-kebudayaan, Halim-Cililitan, Dukuh Atas-Kebon Melati, Manggarai menjadi pusat transit hub. “Lalu Harmoni-Kota Tua menjadi etalase sejarah kota, Pasar Baru-GKJ-Istiqlal menjadi pusat kebudayaan-keagamaan, JIS-Ancol menjadi pusat olahraga-MICE dan Muara Angke-Marunda menjadi new waterfront city,” ucapnya. (nas)