PTM 100 Persen, 1.300 Guru di Kota Tangerang Lakukan Tes PCR

INDOPOSCO.ID – Dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 pascalibur Natal dan tahun baru (Nataru), sebanyak 1.300 guru dan tenaga kependidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangerang melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pelaksanaan tes PCR ini juga sebagai antisipasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang saat ini sedang diterapkan di Kota Tangerang. Swab PCR kepada 1.300 guru atau tenaga pendidik ini dilakukan secara acak di 13 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni mengungkapkan program ini menjadi langkah antisipasi pasca libur perayaan Nataru. Terlebih, kata Dini, kagiatan tes PCR ini merupakan dukungan terhadap Dinas Pendidikan yang telah melaksanakan PTM terbatas kapasitas 100 persen, dua kali dalam seminggu dengan 6 jam pembelajaran.
Baca Juga: Sekolah di Bengkulu Gelar PTM 100 Persen
“Kita gelar di setiap kecamatan. Seluruh kepala sekolah, guru atau para tenaga pendidik secara bergantian datang untuk di-swab. Harapannya, pasti tidak ada yang positif, sehingga dunia pendidikan dapat berjalan lancar seperti yang diharapkan semua pihak,” ujar Dini, Selasa (4/1/2022).
Ia menjelaskan, jika ditemukan salah seorang guru positif, maka tracing pada lingkungannya akan segera dilakukan, tak terkecuali di sekolahnya. Selanjutnya, tahap penyembuhan dilakukan sebagaimana mestinya, mulai dari obat-obatan hingga Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) yang telah tersedia.
“Surveilans aktif di lingkungan sekolah ini memang sebagai langkah pencarian kasus Covid-19. Sehingga, sedini mungkin kasus ditemukan, sedini mungkin penyembuhan, sedini mungkin pencegahan penyebaran yang lebih luas lagi. Harapannya hanya satu, pelaksanaan PTM dapat berlangsung dengan aman untuk semua pihak,” kata Dini.
Dini mengimbau kepada seluruh sekolah, yaitu para guru, siswa tak terkecuali orang tua untuk terus menjaga prokes sesuai aturan yang ditetapkan. Mulai dari selalu menggunakan masker, membawa masker pengganti, selalu mencuci tangan, usahakan membawa makan dan minum dari rumah.
“Ini yang saya yakin, masih banyak yang lalai di orang tua dan siswa. Saat pulang sekolah, tidak langsung ganti baju dan mandiri, padahal di situlah penyebaran virus banyak terjadi. Di sisi lain, pastikan seluruh anak dan keluarga sudah tervaksinasi sebagai pencegahan utama pada paparan virus covid-19,” ujarnya. (dam)