Meski PPKM Level 3, PTM Terbatas di Kota Tangsel Masih Dikaji

INDOPOSCO.ID – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merupakan salah satu daerah yang mengalami penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 ke level 3.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi sekolah-sekolah diizinkan, bagi daerah yang menerapkan PPKM level 3.
Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel belum berani menerapkan PTM terbatas karena alasan vaksinasi belum mencapai target dan masih banyak sekolah yang belum siap.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan Pemkot Tangsel sendiri masih mengkaji PTM di sekolah, meski PPKM sudah turun status ke level 3.
Benyamin mengungkapkan, pihaknya masih belum berani menggelar uji coba PTM dalam waktu dekat. Pasalnya, vaksinasi masyarakat umum serta pelajar belum mencapai target.
“Walaupun Intruksi Mendagri dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas, tapi kondisinya akan kami nilai. Kenapa demikian? Vaksinasi kami baru mencapai 46 persen. Kami akan melihat perkembangan di kewilayahan dulu seperti apa untuk lebih detailnya lagi,” ujar Benyamin, Rabu (25/8/2021).
Alasan lain PTM di Tangsel masih dikaji lantaran masih banyak sekolah yang belum siap menerapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan Covid-19.
“Itu lantaran banyaknya sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga SMP yang mengaku belum siap melaksanakan PTM pada Data Pokok Peserta Didik (Dapodik) yang diisi masing-masing sekolah. Bahkan, banyak juga sekolah yang tak mengisinya,” ujarnya.
Benyamin menjelaskan, dari 833 TK/PAUD, sebanyak 117 di antaranya, sudah siap. Tapi 173 belum siap, sisanya tidak mengisi.
Kemudian untuk SD negeri dan swasta dari 318 sekolah, 81 sudah siap, 189 masih belum siap.
“Untuk SMP, dari 130 SMP negeri dan swasta, 53 sudah siap pembelajaran tatap muka, dan 70 belum siap. Selebihnya belum lapor, belum mengisi laman Dapodik,” katanya.
Menurut Benyamin, PTM baru bisa diterapkan di Kota Tangsel kalau vaksinasi sudah 60-70 persen.
“Tunggu vaksinasi, kesiapan sekolah juga kesiapan infrastruktur layanan kesehatan. Uji coba PTM belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Lebih jauh, Benyamin menjelaskan telah menyiapkan skenario terkait sekolah tatap muka di Tangsel jika nantinya akan direalisasikan.
Benyamin mengatakan, nantinya jumlah pelajar yang melakukan sekolah tatap muka hanya 50 persen dari kapasitas.
Untuk harinya akan diatur bergantian. Hanya berlangsung dua hari dengan pembatasan jam belajar di kelas hanya 2-4 jam.
“Misalnya kelompok pertama Senin dan Selasa hanya 50 persen yang offline, lainnya online. Hari Rabu kelas dibersihkan dulu, nanti baru giliran Kamis-Jumat itu kelompok lain yang tadinya offline jadi online. Bergantian,” katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya menutup kantin sekolah dan tak ada jam istirahat untuk siswa.
Yang paling penting, lanjut Benyamin, yakni siswa mendapat izin dari orang tua jika memang harus melaksanakan PTM.
“Tapi ini sekali lagi, kami masih akan bahas detailnya, karena kami harus cek lagi seperti apa sarana prasarana kesehatan di sekolah,” pungkasnya. (dam)