Internasional

Prabowo di Sidang Umum PBB, PKS: Momentum Wujudkan Langkah Konkret Palestina Merdeka

INDOPOSCO.ID – Momentum hadirnya Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB dapat mendorong langkah konkret untuk Palestina merdeka.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta dalam keterangan, Senin (22/9/2025). Ia mengatakan, dukungan terhadap Palestina terus menguat setelah Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal secara resmi mendukung kemerdekaan Palestina.

Dukungan kepada Palestina ini, menurutnya, dikeluarkan bertepatan dengan satu bulan operasi militer Israel caplok Gaza yang terus menambah jumlah korban jiwa di pihak Palestina.

“Jangan sampai dukungan-dukungan ini berhenti di meja dan forum diplomasi, tapi harus berimplikasi nyata dan signifikan di lapangan,” tegasnya.

“Karena itu, kami mendorong PBB dan dunia internasional untuk mengambil langkah yang lebih konkret, tegas, taktis, dan strategis untuk segera menghentikan kejahatan Israel,” sambungnya.

Dia berharap Presiden Prabowo dapat menyuarakan hal ini saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB besok Selasa (23/9/2025).

Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengapresiasi sikap PBB sebelumnya yang telah menetapkan bahwa Israel melakukan genosida. PBB juga telah menetapkan terjadinya kelaparan di Gaza, yang lebih tepat disebut pelaparan.

“Tapi mengapa penetapan-penetapan PBB tersebut seolah selalu kalah langkah dari Israel yang justru semakin membabi buta melakukan genosida dan pelaparan?” ungkapnya.

“Penetapan-penetapan seperti ini harus segera ditindaklanjuti dengan kebijakan yang lebih konkret dan segera, untuk menghentikan arogansi Israel,” imbuhnya.

Ia berharap dunia lebih berdaya untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap Palestina. “Setelah pengumuman resmi Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal, terhitung ada 147 negara dukung Palestina Merdeka,” ujarnya.

“Jangan sampai adanya dukungan-dukungan ini tetap tak berdaya menghentikan kepongahan Israel dan dunia seolah seperti tak bisa berbuat lebih banyak selain mengirimkan bantuan kemanusiaan, pemboikotan serta melakukan kecaman,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button