Internasional

Serahkan Kredensial ke Sekjen ICAO, Dubes Muhsin Sampaikan Komitmen SAF Indonesia

INDOPOSCO.ID – Setelah dilantik oleh Presiden RI pada 24 Maret 2025, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kanada sekaligus Wakil Tetap Indonesia untuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO), Muhsin Syihab, didampingi Atase Perhubungan Montreal, M. Hasan Bashory, menyerahkan surat kepercayaan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) ICAO, Juan Carlos Salazar di Markas Besar ICAO, Montreal pada tanggal 3 September 2025.

ICAO adalah organisasi khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibentuk melalui Konvensi Chicago tahun 1944, dan mempunyai mandat untuk merumuskan standar dan rekomendasi di bidang penerbangan sipil.

Dalam pertemuan ini, Dubes Muhsin bersama Sekjen ICAO membahas sejumlah isu di bidang aviasi antara lain isu lingkungan, perkembangan teknologi penerbangan terbaru beserta tantangan dan peluangnya, peningkatan kapasitas SDM aviasi, hingga persiapan menuju Sidang Majelis ICAO ke-42.

Salazar menggarisbawahi pertumbuhan transportasi udara yang signifikan dalam dua dekade mendatang – dua kali lipat jumlah penumpang saat ini. Keadaan tersebut secara paralel meningkatkan tantangan sasaran dekarbonisasi sektor aviasi Internasional. ICAO dalam hal ini telah menetapkan Long Term Aspirational Goal (LTAG) menuju emisi karbon nol persen tahun 2050.

Menyambut hal tersebut, Dubes Muhsin menyampaikan bahwa pada pertengahan Agustus 2025, Pertamina melalui PT. Kilang Pertamina Internasional telah melakukan seremonial pengiriman pertama bahan bakar alternatif/sustainable aviation fuel (SAF) dengan bahan baku minyak jelantah/Used Cooking Oil (UCO) dan berencana untuk mengirimkan 1.7 juta liter SAF ke Bandara Soekarno-Hatta.

Sekjen ICAO menyambut baik dan memandang momen tersebut sebagai bukti komitmen Indonesia. “Mempertimbangkan kemampuan saat ini, Indonesia dapat berkontribusi lebih bagi ketersediaan SAF yang akan sangat membantu upaya dekarbonisasi aviasi internasional. ICAO melihat Indonesia sebagai negara mitra strategis, dan dapat bekerjasama dengan Indonesia demi tujuan tersebut” ucap Salazar.

Senada dengan Salazar, Presiden Dewan ICAO, Salvatore Sciacchitano pada pertemuan terpisah, mengapresiasi upaya Indonesia dalam mengembangkan SAF secara mandiri sebagai bentuk kontribusi Indonesia terhadap upaya perlindungan lingkungan dalam kerangka aviasi dan menyatakan dukungannya.

“Dengan dukungan ICAO, Indonesia dapat menjadi salah satu hub dan penyedia terbesar SAF di kawasan asia pasifik dan global. Kami siap bekerjasama dengan Dewan ICAO, Sekretariat, dan negara-negara anggota demi dunia aviasiyang lebih berkesinambungan.” ujar Dubes Muhsin.

Rangkaian pertemuan tersebut tidak hanya memperkuat diplomasi Indonesia di forum aviasi internasional, tetapi juga semakin membuka peluang Indonesia sebagai pemain kunci dalam panggung energi alternatif dunia. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button