Trump Ultimatum Thailand dan Kamboja: Tak Ada Kesepakatan Dagang Tanpa Gencatan Senjata

INDOPOSCO.ID – Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja menarik perhatian dunia, termasuk dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Melalui akun X (dulu Twitter) pada Sabtu (26/7/2025), Trump mengumumkan intervensinya dalam krisis tersebut dengan menawarkan sebuah jalan keluar yang tegas, yakni gencatan senjata atau kehilangan kesepakatan dagang dengan AS.
Dilansir dari Nation Thaliand, Trump menyatakan dirinya telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet dan tengah menghubungi Pelaksana Tugas (Plt) PM Thailand Phumtham Wechayachai, menyerukan penghentian segera atas apa yang ia sebut sebagai “perang yang sedang berkecamuk.”
“Saya sedang mencoba menyederhanakan situasi yang kompleks. Banyak orang telah tewas dalam perang ini. Situasinya sangat mengingatkan saya pada konflik antara Pakistan dan India, yang akhirnya berhasil dihentikan,” tulis Trump dalam unggahan di akun X pribadinya seperti dikutip, Senin (28/7/2025).
Menurut Trump, AS tengah membangun hubungan dagang baru dengan kedua negara (Thailand dan Kamboja), tetapi memperingatkan bahwa proses tersebut akan langsung dihentikan bila perang masih terus berlangsung.
Usai panggilan dengan Hun Manet, Trump melanjutkan diplomasi teleponnya dengan Phumtham. Ia menyebut percakapan itu sebagai “panggilan yang sangat baik” dan menegaskan bahwa kedua pemimpin menunjukkan sinyal positif menuju perdamaian.
“Ada jalur alami menuju gencatan senjata, perdamaian, dan kemakmuran,” kata Trump dengan optimisme tinggi seraya menyiratkan bahwa hasil dari inisiatif ini bisa terlihat dalam waktu dekat.
Menanggapi percakapan tersebut, Kementerian Luar Negeri Thailand mengonfirmasi bahwa pembicaraan memang terjadi. Dalam pernyataan resminya, Phumtham menyampaikan apresiasinya atas perhatian Trump, sekaligus menegaskan bahwa Thailand terbuka terhadap gencatan senjata. Namun, ia memberi catatan penting.
Phumtham menekankan perlunya “komitmen yang tulus dari pihak Kamboja” agar gencatan senjata benar-benar berjalan. Ia juga meminta agar AS menyampaikan ke Kamboja bahwa Thailand siap menggelar dialog bilateral darurat untuk menyusun mekanisme gencatan senjata yang jelas dan adil demi mencapai resolusi damai dan berkelanjutan atas sengketa tersebut. (her)