Internasional

Kegelapan Israel Menghapus Harapan Palestina dan Dunia

oleh: Muhammad Mizan Al Araaf, Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Bidang Hubungan Luar Negeri

INDOPOSCO.ID – Genosida yang dihadirkan oleh Israel telah menghapus harapan dan impian masyarakat Palestina. Seluruh dunia telah dipertontonkan pentas seni luka yang paling menyakitkan oleh Israel kepada Palestina sejak akhir abad 19 hingga saat ini. Kita ketahui bersama, Theodor Herzl sebagai pendiri Negara Israel merespon adanya antisemitisme di Eropa lalu menggagas lahirnya Negara Israel di Palestina.

Mereka memberikan kebohongan yang indah membuat dunia bersimpati pada Yahudi karena mereka telah tertindas, tetapi pada faktanya Palestina menjadi korban atas kebohongan dan penjajahan yang jauh lebih kejam demi tanah yang dijanjikan. Sebagai warga negara Indonesia yang belandaskan ideologi Pancasila, anti penjajahan adalah salah satu komitmen utama yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Berita Terkait

Prinsip ini menegaskan kita harus merdeka untuk diri sendiri dan terbebas dari segala bentuk penjajahan dan penindasan. Pada 28 Agustus 1947 Dewan Nasional Palestina mengeluarkan pernyataan secara resmi mengekspresikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia walaupun Palestina masih di bawah kendali Inggris dan belum meraih harapan kemerdekaan sepenuhnya. Palestina tidak hanya memberikan gestur diplomatik tetapi memberikan harapan semangat kemerdekaan dan pembelajaran kepada internasional untuk melawan segala penindasan dan penjajahan.

Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian dua wilayah Palestina menjadi negara yang terpisah. Satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab Palestina. Pihak Arab Palestina menolak secara tegas dengan usulan tersebut sehingga terjadinya perang Arab-Israel pada tahun 1948, dimana Israel mengusir masyarakat Palestina dari tanahnya sendiri.

Konflik terus berkelanjutan hingga saat ini, sehingga wilayah Palestina dikuasai oleh Israel sebanyak 20.770 kilometer persegi. Kita telah menyaksikan penyiksaan dan penderitaan yang dihadirkan oleh Israel kepada Palestina hingga saat ini dan rakyat Palestina terus mengalami pembatasan pergerakan. Penggusuran dan pembunuhan yang dilakukan oleh Israel sehingga rakyat Palestina hidup tanpa kemerdekaan, ketakutan, dan tak adanya harapan di masa depan.

Penjajahan Israel kepada Palestina telah menciptakan kegelapan dunia internasional terlihat dari beberapa aspek seperti geopolitik dan ekonomi yang telah menyebabkan ketegangan volatilitas dan ketidakpastian di seluruh negara.

Israel mungkin tidak menyangka perang dengan Palestina di Gaza berlarut hingga saat ini dan masih belum menunjukan titik penyelesaian. Tidak heran perang tersebut sangat menguras sumber daya alam yang dimiliki oleh kedua pihak baik Israel maupun Palestina.

Indonesia telah lama berpihak dan menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina. Konflik tersebut tidak hanya menciptakan gelombang solidaritas di dalam negeri, tetapi juga membentuk sikap di negara lain terhadap kekejaman yang dihadirkan oleh Israel. Genosida yang tak kunjung usai oleh Israel di Timur Tengah tidak hanya membawa dampak politis, tetapi juga berpotensi memengaruhi kestabilan ekonomi Indonesia.

Dampak Geopolitik

Reaksi Internasional atas tindakan Israel tersebut sering kali menimbulkan reaksi keras dari PBB. Banyaknya negara yang mengambil langkah-langkah untuk memperkuat posisi mereka sebagai hak asasi manusia (HAM) dan prinsip-prinsip hukum internasional, sementara pada saat yang bersamaan juga menunjukan dukungan mereka kepada Palestina. Konflik Israel-Palestina memberikan kesempatan bagi negara-negara tertentu untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah tersebut melalui diplomasi. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, telah menggunakan posisinya sebagai mediator dalam upaya perdamaian antara Israel dan Palestina untuk memperkuat hubungan mereka dengan kedua belah pihak dan memperkuat pengaruh mereka di kawasan tersebut.

Dampak Ekonomi Global

Perang Palestina-Israel yang tak kunjung usai tentu memiliki dampak yang meluas pada ekonomi global. Dampak yang paling terlihat adalah di pasar keuangan atau investasi. Konflik tersebut seringkali menghadirkan ketidakpastian yang dapat menyebabkan fluktuasi di pasar saham dan mata uang. Para investor global seringkali dengan menjual saham dan aset mereka, mencari investasi yang lebih aman demi keamanan sumber pendapatan mereka. Kemudian, dampak yang cukup krusial adalah pada perdagangan internasional.

Konflik di kawasan timur dapat mengganggu jalur perdagangan utama, sebagai contoh Turki yang berpihak pada Palestina, Presiden Recep Tayyip Erdoğan menghentikan kegiatan ekonomi ekspor impor kepada Israel karena memblokir seluruh bantuan kemanusiaan. Ini menyebabkan tidak hanya Turki yang mempunyai ketegangan ekonomi politik dengan Israel bahkan di seluruh negara.

Dampak Energi

Kita mengetahui di wilayah timur adalah salah satu sumber utama dalam pasokan energi dunia, terutama minyak bumi. Konflik tersebut sangat berdampak pada harga minyak global. Harga sering sekali melonjak tinggi sehingga bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi di setiap negara. Ketidakstabilan dan ketidakpastian dari konflik timur membuat negara terganggu dalam produksi minyak dan jalur distribusi sehingga kekhawatiran dalam krisis energi.

Perubahan harga minyak global, yang secara rutin terpengaruh oleh kejadian-kejadian di wilayah Timur Tengah, dapat memberikan dampak yang terasa pada kondisi ekonomi Indonesia. Dalam situasi geopolitik seperti ini, Indonesia dituntut untuk memperlihatkan peran yang cerdas dan seimbang. Sebagai sebuah negara yang memiliki warisan diplomasi yang kuat, Indonesia memiliki kapabilitas untuk bertindak sebagai mediator dan memfasilitasi dialog yang harmonis di antara pihak-pihak yang terlibat.

Maka dari itu, Indonesia juga memiliki tanggung jawab yang besar baik dari segi politik dan moral untuk mendukung Palestina dalam menghadapi penjajahan yang dilakukan oleh Israel serta memberikan harapan besar untuk Palestina agar meraih kemerdekannya. Tidak hanya untuk bagi rakyat Palestina tetapi juga untuk dunia internasional secara keseluruhan.

Dalam konteks geopolitik, reaksi internasional terhadap tindakan Israel menunjukkan adanya dukungan luas bagi Palestina dan penolakan terhadap kekejaman yang dilakukan oleh Israel. Indonesia harus tetap berkomitmen untuk memperjuangkan HAM dan prinsip-prinsip hukum internasional.

Indonesia harus berada di samping Palestina, mengutuk kekejaman, dan penjajahan oleh Israel serta berpegang teguh pada UUD 1945. Sebagai rakyat Indonesia harus mempromosikan perdamaian dan keadilan tidak hanya di wilayah timur bahkan di seluruh dunia.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button