Internasional

Hamas Dituduh Bawa Instruksi tentang Cara Buat Senjata Kimia saat Masuk ke Israel

INDOPOSCO.ID – Presiden Israel Isaac Herzog mengklaim teroris Hamas yang masuk ke Israel membawa instruksi tentang cara membuat senjata kimia.

Pasukan Israel mengklaim mereka menemukan materi cara membuat senjata kimia itu pada tubuh seorang pejuang Hamas yang tewas di Kibbutz Be’eri, di mana diperkirakan 20% dari 1.100 penduduk dibunuh atau diculik.

Dokumen-dokumen tersebut, lengkap dengan diagram, ditunjukkan kepada Sky News oleh Presiden Herzog dalam wawancara eksklusif pada Minggu (22/10/2023) malam.

Sky News mengaku tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

“Itu materi Al Qaeda. Materi resmi Al Qaeda. Kita sedang berhadapan dengan ISIS, Al Qaeda dan Hamas,” kata Herzog, seperti dikutip dari Sky News, Senin (23/10/2023).

“Ini adalah situasi yang sangat mengejutkan ketika kita melihat instruksi yang diberikan tentang cara mengoperasikan dan cara membuat sejenis senjata kimia non-profesional dengan menggunakan sianida,” ujar Herzog.

Informasi intelijen yang telah dibuka rahasianya menunjukkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bom kimia. Herzog berbicara dalam wawancara siaran pertamanya di Inggris sejak ia menjadi presiden.

Ketika ditanya apakah dia memahami mengapa banyak warga Israel marah dan merasa dikecewakan oleh pemerintah dan pasukan keamanan, Herzog mengakui hal itu benar adanya.

“Tentu saja. Saya mendengarnya sepanjang hari. Saya mendengarnya dari keluarga sepanjang hari dan saya mendengarnya dari para pengungsi, mereka yang harus pergi dan sekarang berada di hotel dan tempat lain di seluruh negeri serta tempat penampungan. Mereka sangat, sangat frustrasi dan jelas sangat marah dan memang demikian,” ungkapnya.

Namun dia belum mau menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. “Karena kita sedang berperang, karena kita harus mengatasinya, karena kita bangkit seperti singa, karena kita harus membela rakyat kita dan mengubah kenyataan, kita akan sepakat dengan semua itu setelah perang,” tambahnya.

Herzog menepis tuduhan bahwa pengeboman Israel di Gaza mempunyai dampak yang tidak proporsional terhadap warga sipil dan berpendapat bahwa Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas.

“Itu tidak benar. Kami memiliki tujuan yang realistis. Kami mengatakan kami ingin memusnahkan infrastruktur militer Hamas. Kami telah mengatakannya dengan jelas. Kami berhati-hati. Sudah dua minggu berlalu, dan kami belum melakukan operasi di lapangan. karena kami berhati-hati,” jelasnya.

“Saya menangis untuk kehidupan rakyat Palestina, namun yang pertama dan terpenting saya menangis untuk kehidupan bangsa saya,” tuturnya.

Lebih dari 4.500 orang tewas dalam 16 hari serangan udara Israel, menurut angka dari kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan lainnya yang beroperasi di Gaza mengatakan ada keadaan darurat kemanusiaan di Jalur Gaza, namun Herzog mengklaim sebagian besar Gaza berfungsi.

“Masalahnya adalah sebagian infrastruktur, sebagian bantuan dibajak oleh Hamas. Sangat mudah untuk menyalahkan Israel,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang apa yang akan terjadi di Gaza jika Israel mencapai tujuannya dan memusnahkan Hamas, Herzog mengatakan bahwa itu adalah keputusan Benjamin Netanyahu.

“Kenyataannya hancur. Orang-orang bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan mendalam. Mungkinkah? Bolehkah saya berdamai dengan tetangga yang ingin memenggal kepala anak-anak saya? Apakah mungkin?” Saya tidak bisa melakukan ini (solusi dua negara) saat ini ketika negara saya sedang mengalami pendarahan, kesakitan, dan penderitaan. Saya selalu memikirkan visi seperti apa yang bisa kita ciptakan. Saya percaya dengan masuknya Israel ke wilayah tersebut. Sebagai bagian dari proses, kita perlu menemukan cara untuk bisa hidup lebih lama lagi bersama rakyat Palestina, tapi tidak ketika kita sudah mencapai tujuan kita. Mereka merayakan fakta bahwa ribuan warga Israel terbunuh dalam serangan teror paling mengerikan di zaman modern,” tandasnya.

Setelah wawancara dengan Sky News, Kantor Kepresidenan Israel mengeluarkan pernyataan dengan rincian lebih lanjut tentang penemuan dokumen tersebut.

“Dokumen-dokumen itu ditemukan di Universal Serial Bus (USB) milik seorang pejuang Hamas yang tewas. Sumbernya adalah manual Al Qaeda tahun 2003,” kata Kantor Kepresidenan Israel. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button