Internasional

Israel Ancam akan Serang Iran jika Kelompok Teror Hizbullah Ikut Berperang

INDOPOSCO.ID – Israel mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap Iran jika kelompok teror Hizbullah yang didukung Teheran ikut berperang.

Menteri Ekonomi Israel Nir Barkat, memperingatkan bahwa Ayatollah Iran akan dihapus dari muka bumi jika Hizbullah, kelompok teror proksi mereka di Lebanon, menyerang Israel.

Puluhan ribu tentara Israel ditempatkan di perbatasan wilayah tersebut, tempat Hamas, yang juga didukung oleh Iran menyandera sekitar 200 sandera yang ditangkap dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Namun kekhawatiran semakin meningkat bahwa Israel mungkin terpaksa berperang di dua front, di mana Hizbullah dan Pasukan Pertahanan Israel pekan lalu berulang kali saling baku tembak melintasi perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Dalam ancaman langsung untuk menghalangi Teheran melakukan intervensi lebih lanjut, Barkat memperingatkan bahwa Israel tidak hanya akan menghilangkan Hizbullah, jika Israel yakin kelompok teror tersebut membuka front utara.

“Rencana Iran adalah menyerang Israel di semua lini. Jika kami mengetahui mereka bermaksud menargetkan Israel, kami tidak hanya akan membalas mereka, tapi kami akan menyerang kepala ular, yaitu Iran. Para Ayatollah di Iran tidak akan bisa tidur nyenyak di malam hari, kami akan memastikan mereka membayar mahal jika, amit-amit, mereka membuka front utara,” tegas Barkat seperti dikutip Daily Mail, Minggu (22/10/2023).

“Lebanon dan Hizbullah akan menanggung akibat yang sangat besar, serupa dengan apa yang harus dibayar oleh Hamas. Pesan yang sangat jelas adalah bahwa kami juga akan mengejar para pemimpin Iran. Kapan kita akan melakukan itu? Saatnya kita akan memutuskan,” tambahnya.

“Israel memiliki pesan yang sangat jelas kepada musuh-musuh kami. Kami mengatakan kepada mereka, lihat apa yang terjadi di Gaza, Anda akan mendapatkan perlakuan yang sama jika Anda menyerang kami. Kami akan melenyapkanmu dari muka bumi,” tandasnya.

Meskipun ketegangan meningkat, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan masih ada ruang untuk politik dan diplomasi bahkan di saat-saat paling kelam ini. Dia mengatakan kemajuan baik telah dicapai untuk membuka akses kemanusiaan.

“Terlalu banyak nyawa yang hilang akibat aksi teror Hamas yang mengerikan. Hilangnya setiap nyawa tak berdosa merendahkan kita semua, terlepas dari agama atau kebangsaannya,” tulis Sunak di The Sunday Telegraph.

Dengan 20.000 pejuang, Hizbullah adalah salah satu kekuatan paramiliter terkuat di Timur Tengah, dan Iran diyakini menyalurkan ratusan juta dolar kepada kelompok Islam tersebut setiap tahunnya.

Perang besar pecah pada tahun 2006 antara Israel dan Lebanon setelah Hizbullah meluncurkan rudal ke kota-kota Israel.

Barkat mengatakan Sunak dan Presiden AS Joe Biden, yang keduanya mengunjungi Israel pekan lalu, memahami adanya keberpihakan kejahatan global antara Iran, Hamas, dan Hizbullah.

Namun Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly telah memperingatkan bahwa perselisihan Israel-Hamas tidak boleh memicu ketidakstabilan yang lebih luas. Berbicara pada pertemuan puncak perdamaian di Kairo, dia berkata: “Kita harus bekerja sama untuk mencegah situasi tragis di Gaza menjadi konflik regional karena itulah yang diinginkan Hamas.”

Pakar militer tadi malam memperingatkan bahwa komentar menteri Israel berisiko meningkatkan eskalasi serius yang dapat mendorong perang habis-habisan di wilayah tersebut.

Jenderal Richard Barrons, mantan kepala Komando Pasukan Gabungan Angkatan Darat Inggris, memperingatkan: “Jika Israel menyerang Iran, itu adalah tindakan perang melawan Iran, jadi Iran akan membalasnya.”

“Dan ketika hal itu terjadi maka dunia Muslim secara keseluruhan akan merasa bahwa ini telah menjadi perang antara Israel dan Islam,” tuturnya.

“Di Timur Tengah terdapat risiko besar akan terjadinya peristiwa-peristiwa yang tidak terkendali dan dunia akan berakhir di tempat yang tidak diinginkan oleh siapa pun,” ujarnya.

Michael Clarke, dari departemen studi perang di King’s College London, mengatakan para pejabat AS diyakini telah mendesak Israel agar tidak melakukan ancaman seperti yang disampaikan Barkat.

Israel selama bertahun-tahun telah melakukan serangan udara terhadap apa yang digambarkannya sebagai sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah, tempat Teheran mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.

Pada bulan September, puluhan pesawat tempur Angkatan Udara Israel, pesawat mata-mata dan pesawat pengisi bahan bakar terbang ribuan mil dari Israel ke Yunani dan kembali lagi untuk mensimulasikan serangan jarak jauh terhadap Iran dan fasilitas nuklirnya. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button