Terkait Keberadaan Pilot Susi Air, Kemenlu Terus Koordinasi dengan Selandia Baru

INDOPOSCO.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Selandia Baru dalam upaya menyelamatkan pilot Susi Air yang hilang setelah insiden pembakaran pesawat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua , Selasa (7/2).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam sesi pengarahan pers di Jakarta, Jumat (10/2/2023) menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detail sejauh mana komunikasi sudah berlangsung.
Dia juga menyatakan bahwa Kemlu tidak mempunyai kewenangan mempublikasikan status pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Baca Juga : Pengamat Sarankan TNI/Polri Tutup Bandara Perintis di Pegunungan Papua
“Mengenai status, otoritas Pertahanan dan Keamanan yang dapat menjelaskan termasuk pemerintah daerah. Adapun dalam konteks hubungan bilateral, komunikasi sudah berlangsung dan terus berjalan antara RI dan Selandia Baru. Kami tak bisa memberikan informasi lebih jauh soal itu,” kata Faizasyah seperti dikutip Antara, Jumat (10/2/2023).
Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY hilang kontak pada Selasa (7/2) pukul 6.35 WIT di Lapangan Terbang Distrik Paro saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika.
Dua jam berselang, Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 9.12 WIB yang direspons perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat, yang ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.
Lima penumpang, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge,Meita Gwijangge dan Wetina W berhasil dievakuasi dari Paro ke Timika. Namun keberadaan sang pilot belum ditemukan.
Menurut laporan BBC, Mehrtens, dibawa oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). TPNPB mengatakan bahwa Mehrtens dalam kondisi “aman”, katanya pada Rabu (8/2).
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Rabu (8/2) menyebut pihaknya saat ini mengutamakan mencari keberadaan Mehrtens setelah mendeteksi keberadaan pilot tersebut. Mehrtens tak disandera kelompok separatis tersebut, melainkan melarikan diri saat pesawatnya dibakar.(wib)